Arab Saudi dan Yordania Kecam Menteri Israel Ibadah di Masjid Al-Aqsa

CNN Indonesia
Senin, 04 Agu 2025 00:01 WIB
Arab Saudi mengecam praktik "provokatif" Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir yang datang dan beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Warga Palestina kala beribadah di Masjid Al-Aqsa,Yerusalem kala bulan Ramadan lalu. (REUTERS/Ammar Awad)
Jakarta, CNN Indonesia --

Arab Saudi mengecam praktik "provokatif" oleh pejabat Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa, setelah Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, mengunjungi situs suci tersebut pada hari Minggu (3/8).

"Praktik-praktik semacam itu memicu konflik di wilayah tersebut," kata Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi, seperti dilansir The National.

Kementerian Luar Negeri Yordania menggambarkan tindakan Menteri Israel ke Masjid Al-Aqsa sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan hukum humaniter internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Provokasi yang tidak dapat diterima, dan eskalasi yang terkutuk," bunyi pernyataan Kemlu Yordania sambil menekankan bahwa Israel tidak memiliki kedaulatan atas Masjid Al-Aqsa.

Di bawah pengaturan status quo yang sudah berlangsung puluhan tahun dengan otoritas Muslim, kompleks Masjid Al-Aqsa dikelola oleh yayasan keagamaan Yordania dan orang Yahudi dapat berkunjung tetapi tidak boleh berdoa di sana.

Waqf, yayasan yang mengelola kompleks tersebut, mengatakan Ben-Gvir termasuk di antara 1.250 orang lainnya yang naik ke situs tersebut dan yang mereka sebut berdoa, berteriak, dan menari.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapi kunjungan tersebut dengan mengatakan: "Kebijakan Israel untuk mempertahankan status quo di Bukit Bait Suci tidak berubah dan akan tetap tidak berubah."

Video Sandera Hamas dan Tekanan pada Pemerintah Israel

Kemarahan baru meletus di Israel setelah Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ) merilis dua video sandera Israel yang ditahan di Gaza, saat upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata terhenti dan pemerintah sayap kanan Negeri Zionis tampaknya lebih memilih pertempuran terus berlanjut daripada gencatan senjata.

PIJ merilis video berdurasi enam menit pada hari Kamis (31/7) yang menunjukkan sandera Rom Braslavski, 21, terlihat tertekan. Video itu disebut direkam beberapa hari sebelum kontak dengan para penculiknya hilang.

Keesokan harinya, Hamas merilis video Evyatar David yang kurus kering di sebuah terowongan, yang sebagian merekamnya sedang menggali lubang yang katanya ia pikir akan menjadi kuburannya. Video itu diterbitkan saat Steve Witkoff, utusan AS untuk Timur Tengah dan tokoh penting dalam negosiasi gencatan senjata, mengunjungi kerabat sandera Israel.

Rekaman tersebut menyebabkan kemarahan di Israel, termasuk di pemerintahan Israel. Ibu Braslavski berkata: "Jangan menangisi anak-anak di Gaza, tangisi Rom," seperti dilansir The Times of Israel.

Pemimpin oposisi Yair Lapid menulis dalam unggahan di X: "Biarkan setiap anggota pemerintah menonton video Evyatar malam ini sebelum tidur dan mencoba untuk tidur sambil memikirkan Evyatar yang mencoba bertahan hidup di terowongan."

Para pengunjuk rasa juga memblokir jalan tol di Tel Aviv pada hari Minggu (3/8) pagi, menyerukan kesepakatan pertukaran sandera sebagai bentuk solidaritas dengan para sandera.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER