Pemerintah Indonesia resmi memborong dua jenis jet tempur canggih, yaitu Dassault Rafale asal Prancis dan KAAN buatan Turki, dengan nilai kontrak yang cukup besar.
Kontrak terbaru untuk pengadaan 48 unit jet tempur nasional KAAN ditandatangani pemerintah Indonesia dan Turki dalam rangkaian pameran pertahanan internasional (IDEF) 2025 di Istanbul, Sabtu (26/7).
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Israel Bunuh 5 Jurnalis Al Jazeera sampai Trump Mau Usir Gelandangan |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penandatanganan yang disaksikan langsung Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Government-to-Government (G2G) pada 11 Juni 2025.
Menurut laporan sejumlah media Turki, seperti Daily Sabah, nilai kontrak tersebut mencapai sekitar US$10 miliar atau setara Rp160 triliun. Kesepakatan ini mencakup produksi dan pengiriman KAAN ke Indonesia selama 10 tahun, disertai pembangunan fasilitas baru di RI untuk mendukung proses lokalisasi industri pertahanan.
KAAN merupakan pesawat tempur generasi kelima yang dikembangkan Turki selama hampir satu dekade. Jet ini pertama kali diperkenalkan pada 2023, menjalani uji terbang perdana pada awal 2024, dan direncanakan mulai diproduksi massal pada 2028.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan juga akan membeli 42 unit jet tempur generasi 4,5 Dassault Rafale buatan Prancis. Total nilai pembelian Rafale mencapai Rp68,88 triliun. Rencana ini dimulai dengan kontrak awal pembelian enam pesawat yang ditandatangani pada 10 Februari 2022.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat itu menegaskan pembelian ini menjadi bagian dari rencana penguatan alutsista Indonesia untuk memiliki multirole combat aircraft berteknologi tinggi.
Dengan demikian, total nilai pembelian dua jenis jet tempur ini, KAAN dan Rafale, mencapai lebih dari Rp228 triliun, yang mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperkuat kekuatan udara dan kemandirian industri pertahanan nasional.