Gedung Putih Beber Alasan Tak Undang Zelensky ke Pertemuan Trump-Putin

CNN Indonesia
Rabu, 13 Agu 2025 16:06 WIB
Gedung Putih membeberkan alasan tak mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt ungkap alasan Zelensky tak diundang pada pertemuan Presiden Trump dan Putin. (AFP/MANDEL NGAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gedung Putih membeberkan alasan tak mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, Jumat (15/8) mendatang.

Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan pertemuan itu merupakan usulan Putin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden menyetujui pertemuan ini, atas permintaan Presiden Putin," kata Leavitt kepada wartawan, Selasa (12/8).

Leavitt melanjutkan pertemuan Trump dan Putin ini bertujuan "mencapai pemahaman yang lebih baik" mengenai cara mengakhiri perang di Ukraina.

"Saya pikir Presiden AS yang bertemu langsung dan duduk berhadapan dengan Presiden Rusia alih-alih bicara melalui telepon akan memberikan indikasi terbaik mengenai cara mengakhiri perang ini dan ke mana arahnya," ucap Leavitt, seperti dikutip Fox News.

Uni Eropa sebelumnya mendesak Trump untuk turut mengundang Ukraina dalam pertemuan dengan Putin pada 15 Agustus mendatang di Alaska.

Desakan itu disampaikan dalam pernyataan bersama antara Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Inggris, Finlandia, dan Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen.

"Jalan menuju perdamaian di Ukraina tidak bisa diputuskan tanpa Ukraina," demikian pernyataan bersama itu, dikutip AFP, Minggu (10/8).

Pembicaraan untuk mengakhiri perang, lanjut mereka, hanya bisa dilakukan selama gencatan senjata tercapai.

Zelensky pada Sabtu (9/8) juga menegaskan keputusan apa pun yang dibuat tanpa melibatkan Kyiv akan sia-sia saja.

"Keputusan apa pun yang merugikan kami, keputusan apa pun yang dibuat tanpa Ukraina, semuanya merupakan keputusan yang menentang perdamaian," kata Zelensky.

"Ini adalah keputusan yang sia-sia, yang tidak akan pernah berhasil. Yang kita semua butuhkan adalah perdamaian yang nyata dan hidup, yang akan dihormati oleh rakyat," tegasnya.

Trump sempat mengatakan bahwa akan ada pertukaran wilayah oleh Rusia dan Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan damai.

Kendati demikian, baik Rusia maupun Ukraina tidak tertarik dengan ide tersebut.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER