Trump Klaim China Tak Akan Invasi Taiwan Selama Dia Masih Presiden AS

CNN Indonesia
Senin, 18 Agu 2025 13:20 WIB
Donald Trump mengungkap Xi Jinping pernah mengatakan kepadanya China tak akan menginvasi Taiwan selama dia masih menjabat presiden.
Donald Trump mengungkap Xi Jinping pernah mengatakan kepadanya China tak akan menginvasi Taiwan selama dia masih menjabat presiden. (Brendan Smialowski / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkap Presiden China Xi Jinping pernah mengatakan kepadanya bahwa negaranya tak akan menginvasi Taiwan selama dia masih menjabat.

Trump mengatakan hal itu ketika diwawancarai Fox News pada Jumat (15/8) menjelang pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin keesokan harinya untuk membahas invasi Moskow ke Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya akan memberi tahu Anda, Anda tahu, Anda memiliki hal yang sangat mirip dengan Presiden Xi dari China dan Taiwan, tetapi saya rasa hal itu tidak akan terjadi selama saya di sini. Kita lihat saja nanti," kata Trump saat wawancara, diberitakan CNN.

"Dia mengatakan kepada saya, 'Saya tidak akan pernah melakukannya selama Anda menjadi presiden.' Presiden Xi mengatakan itu kepada saya, dan saya berkata, 'Baiklah, saya menghargai itu,' tetapi dia juga berkata, 'Tetapi saya sangat sabar, dan China sangat sabar.'," kata Trump.

Trump dan Xi sempat berkomunikasi melalui telepon pada Juni lalu, pertama yang diumumkan ke publik sejak Trump menjabat periode kedua.

Pada April, Trump juga pernah mengatakan bahwa Xi telah menghubunginya tetapi tidak menyebutkan kapan panggilan telepon itu dilakukan.

China memandang Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan telah berjanji "menyatukannya kembali", bahkan dengan kekerasan jika perlu. Sementara Taiwan sangat menentang klaim kedaulatan China.

Kedutaan Besar China di Washington pada Jumat menggambarkan topik Taiwan sebagai "isu paling penting dan sensitif" dalam hubungan China-AS.

"Pemerintah AS harus mematuhi prinsip satu China dan tiga komunike bersama AS-China, menangani isu-isu terkait Taiwan dengan bijaksana, dan sungguh-sungguh menjaga hubungan China-AS serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata juru bicara kedutaan Liu Pengyu dalam sebuah pernyataan.

Meski AS adalah pemasok senjata utama dan pendukung internasional Taiwan, negara ini tak punya hubungan diplomatik formal dengan pulau tersebut.

Pemerintah Taiwan sejauh ini belum menanggapi pernyataan Trump, tetapi pada Sabtu seorang anggota parlemen senior dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa mengatakan bahwa Taiwan berterima kasih atas dukungan dari "sekutu utama kami."

"Namun ... Keamanan tidak bisa bergantung pada janji musuh, juga tidak bisa hanya bergantung pada bantuan dari teman. Memperkuat kemampuan pertahanan kita sendiri sangatlah penting!" tulis Wang Ting-yu, yang duduk di komite pertahanan dan urusan luar negeri parlemen Taiwan, di halaman Facebook-nya.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER