Trump 'Melunak', Tak Lagi Usir Zelensky dari Gedung Putih

CNN Indonesia
Selasa, 19 Agu 2025 19:45 WIB
Momen Trump sambut Zelensky di Gedung Putih. Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggunakan nada berbeda dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih pada Senin (18/8).

Gesture ini berbeda jika dibandingkan dengan pertemuan kedua pemimpin pada Februari lalu, kala Trump membentak Zelensky. 

Pada pertemuan sebelumnya, Trump membentak Zelensky dan menyebutnya tak usah pura-pura terima kasih. Dia bahkan mengusir Zelensky dari Gedung Putih.

CNN merilis video gabungan pertemuan dua kepala negara ini pada Februari lalu dan Senin kemarin.

Di pertemuan ini, Trump mengucapkan terima kasih ke Zelensky yang sudah bersedia datang ke AS. Presiden Ukraina ini juga menyampaikan terima kasih.

"Terima kasih Bapak Presiden yang sudah mengundang kami," kata Zelensky, dalam video yang diunggah CNN.

Trump kemudian mendapat pertanyaan, siapa yang memiliki kartu lebih baik antara Rusia dan Ukraina?

"Baik, saya tak ingin mengatakan ini. Saya di sini, dengar, ini bukan perang saya, ini perang Joe Biden [Presiden AS sebelumnya], dia adalah orang yang menyebabkan ini terjadi. Dan kami ingin mengakhirinya," kata Trump.

Dia lalu berujar, "Kami ingin berakhir baik untuk semua orang, kami ingin berakhir baik. Rakyat Ukraina sudah sangat menderita."

Trump juga mengatakan ribuan orang termasuk tentara dari kedua pihak tewas imbas perang tersebut.

"Banyak tentara dari kedua pihak, keduanya," imbuh dia.

Dalam pertemuan sebelumnya dengan Zelensky pada Februari lalu, Trump menyebut saat itu Ukraina tak punya "kartu". Kartu diasosiasikan sebagai alat atau hal-hal yang bisa memenangkan negosiasi. Trump saat itu berbicara dengan nada tinggi dan sempat terlibat adu mulut.

"Anda tak punya kartu sekarang, bersama kami Anda mulai punya kartu," kata Trump.

"Kami tak bermain kartu," timpal Zelensky.

"Saat ini Anda tak punya kartu untuk bermain. Anda mempertaruhkan nyawa jutaan orang, Anda mempertaruhkan Perang Dunia III," jawab Trump dengan kesal.

Trump juga menyampaikan rasa frustrasi betapa sulit membuat kesepakatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Di tengah ketegangan itu, salah satu loyalis Trump Brian Glenn ikut memperkeruh suasana. Dia menuding Zelensky tak mengenakan pakaian rapi saat berkunjung ke Gedung Putih.

Glenn mengatakan pakaian itu tak menghormati Amerika Serikat. Staf tersebut juga menyebut Zelensky jadi objek kebencian di Negeri Paman Sam.

Di pertemuan baru ini, Glenn justru memuji pakaian Zelensky.

"Anda terlihat luar biasa mengenakan setelan itu. Anda terlihat luar biasa," kata staf itu.

Trump setuju. "Ya, Anda terlihat, Anda terlihat bagus."

Presiden AS itu juga mengatakan, "Dia orang yang menyerang Anda terakhir kali."

Zelensky tersenyum dan menyatakan dia ingat betul momen tersebut. Loyalis Trump itu lantas meminta maaf.

"Saya minta maaf, Anda terlihat luar biasa," ucap dia.

Pertemuan terbaru Trump-Zelensky terjadi usai Presiden AS itu bertemu Putin pekan lalu.

Pertemuan dengan Putin tak menghasilkan kesepakatan gencatan senjata apapun. Namun, Trump mengatakan Presiden Rusia itu siap bertemu Zelensky membahas upaya mengakhiri perang.

Sejumlah sumber mengatakan pertemuan Putin-Zelensky akan berlangsung sekitar dua atau tiga pekan mendatang. Namun, lokasi belum ditentukan.

(isa/dna)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK