Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memuji pasukannya yang dikerahkan untuk membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina.
Pujian itu ia sampaikan saat bertemu dengan para komandan militer, menurut laporan kantor berita pemerintah KCNA pada Kamis (21/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kim disebut "menyampaikan dorongan hangat" kepada perwira dan prajurit yang bertugas di wilayah Kursk, Rusia.
Intelijen Barat dan Korea Selatan sebelumnya menyebut Pyongyang telah mengirim lebih dari 10 ribu tentaranya ke kawasan tersebut.
"Angkatan bersenjata kita adalah tentara yang heroik," kata Kim sebagaimana dikutip KCNA.
"Tentara kita kini melakukan apa yang seharusnya dilakukan, dan akan terus melakukannya di masa depan."
Pernyataan Kim ini muncul ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali berupaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina, meski sejauh ini masih belum ada penghasilan. Trump telah menggelar pertemuan dengan para pemimpin kedua negara dalam beberapa hari terakhir.
Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya juga menyebut pasukan Korea Utara yang bertempur di Ukraina sebagai "heroik." Namun, Putin hingga kini belum bertemu langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk membicarakan perdamaian.
Hubungan Rusia dan Korea Utara memang semakin erat dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, kedua negara bahkan menandatangani perjanjian pertahanan bersama saat Putin berkunjung ke Pyongyang.
Pada April 2024, Korea Utara untuk pertama kalinya mengonfirmasi bahwa mereka mengirim tentaranya ke garis depan perang di Ukraina, berdampingan dengan pasukan Rusia.
Menurut intelijen Korea Selatan dan Barat, Pyongyang bukan hanya mengirim lebih dari 10 ribu prajurit ke Kursk, tapi juga memasok peluru artileri, rudal, dan sistem roket jarak jauh.
Seoul menyebut sekitar 600 tentara Korea Utara telah tewas dan ribuan lainnya terluka selama pertempuran di pihak Rusia.
(rds/zdm/rds)