Menjadi pejabat publik termasuk anggota dewan perwakilan rakyat (DPR) memang menggiurkan lantaran disebut-sebut mendapat gaji yang besar dengan berbagai tunjangan dan hak istimewa lainnya.
Namun, hal itu tampaknya tidak berlaku bagi anggota parlemen sejumlah negara maju, yang hanya memberi gaji pokok saja tanpa hak-hak istimewa lainnya seperti rumah atau mobil pribadi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai contoh, anggota parlemen di Swedia tidak mendapat tunjangan dan privilese atau hak istimewa layaknya pejabat publik di Indonesia.
Anggota DPR Swedia Per Arne Hakannson menilai tunjangan yang diberikan untuk member parlemen tidak perlu karena merasa sama-sama warga biasa.
"Kami warga biasa. Tak masuk akal memberi perlakuan khusus ke anggota parlemen, mereka mewakili rakyat dan kondisi mereka hidup," kata Hakansson kepada BBC pada 2019 lalu.
Dia lalu mengatakan, "Kami bisa mengatakan prioritas kami adalah bekerja untuk rakyat dan kami punya kesempatan langsung mengubah negara."
Anggota parlemen Swedia punya hak bepergian untuk transportasi umum secara gratis. Hakansson juga menyebut parlemen Swedia beda dari anggota DPR lain yang tak menerima mobil dan sopir dinas.
Anggota DPR Swedia lain Rene Poedtke mengatakan tidak ada alokasi dana khusus untuk kendaraan pribadi anggota parlemen. Satu-satunya politikus yang mendapat mobil dinas adalah perdana menteri.
Bahkan, politikus yang berani menghabiskan uang rakyat untuk naik taksi akan menjadi berita utama dan bulan-bulan warga.
Selain tak dapat mobil dinas, para anggota parlemen Swedia juga tinggal di apartemen kecil bukan rumah mewah miliaran rupiah. Pada 1980-an bahkan seluruh anggota DPR tidur di sofa bed kantor mereka, dikutip Mail Guardian.
Dikutip riksdagen, pada 2019 lalu, gaji anggota Swedia per bulan US$6.900 atau sekitar (Rp112 juta), setengah dari gaji yang diterima anggota parlemen Amerika Serikat sebesar US$14.000 (Rp229 juta). Sementara itu, tunjangan yang mereka terima hanya US$12 atau sekitar Rp174.000 per hari tak termasuk biaya lain.
Saat ini, gaji anggota DPR Swedia per bulan mencapai 78.500 SEK atau sekitar Rp133 juta, demikian dikutip situs resmi Riksdag.
Meski tidak mendapat tunjangan lain, gaji pokok anggota parlemen Swedia memang terlihat sudah besar. Namun, jumlah itu juga berbanding sejajar dengan biaya hidup di negara Eropa tersebut yang memang tinggi.
Menurut data Bank Dunia, jumlah GDP per capita Swedia mencapai US$55.723 (Rp991 juta) per tahun pada 2024 lalu. Sementara itu, GDP per capita Indonesia sebesar US$17.611 (Rp285 juta).
(isa/rds)