PBB Geram Dunia Diam Saja Lihat Israel Gempur RS di Gaza

CNN Indonesia
Senin, 25 Agu 2025 22:35 WIB
PBB mengecam dunia yang hanya diam setelah Israel gempur rumah sakit di Gaza yang menewaskan sipil dan juga jurnalis.
Ilustrasi RS Nasser Gaza. PBB mengecam dunia yang hanya diam setelah Israel gempur rumah sakit di Gaza yang menewaskan sipil dan juga jurnalis. (REUTERS/Hatem Khaled)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekjen PBB mengecam dunia yang tidak peduli bahkan abai atas situasi Gaza menyusul serangan bengis Israel ke rumah sakit (RS) yang menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk lima jurnalis.

Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina Philippe Lazzarini mengaku sangat terkejut melihat dunia global yang tetap diam melihat kebengisan Israel di Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Serangan itu membungkam suara-suara terakhir yang tersisa dalam melaporkan situasi anak-anak yang meninggal dalam diam di tengah kelaparan," kata Philippe Lazzarini seperti diberitakan AFP pada Senin (25/8).

"Ketidakpedulian dan diamnya dunia ini sungguh mengejutkan."

Juru bicara pertahanan sipil Gaza Mahmud Bassa sebelumnya mengatakan sebuah pesawat tanpa awak (drone) peledak Israel menargetkan sebuah gedung di RS Nasser, Khan Younis, Gaza selatan.

Drone itu diikuti serangan udara saat para korban luka dievakuasi.

[Gambas:Video CNN]

Reuters, Associated Press, dan Al Jazeera mengatakan kontributor mereka termasuk di antara para jurnalis yang tewas dalam serangan itu, yang terjadi hanya beberapa hari setelah PBB menyatakan kelaparan di sana.

Kantor hak asasi PBB juga mengutuk serangan itu, menegaskan bahwa "wartawan bukan target." Rumah sakit bukan target.

"Pembunuhan jurnalis di Gaza seharusnya mengguncang dunia bukan membuatnya terdiam, melainkan bertindak, menuntut akuntabilitas dan keadilan," kata juru bicara Ravina Shamdasani.

"Dalam situasi perang dan kelaparan, jurnalis internasional terus ditolak masuk oleh otoritas Israel," tambahnya, dan "setidaknya 247 jurnalis Palestina telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

"Para jurnalis ini adalah mata dan telinga komunitas internasional, dan mereka harus dilindungi," katanya.

"Pembunuhan mereka, dan pembunuhan warga sipil yang tak terhitung jumlahnya, harus diselidiki secara independen dan segera, dan keadilan harus ditegakkan."

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan empat tenaga kesehatan juga termasuk di antara korban tewas.

"50 orang lainnya terluka, di antaranya pasien kritis yang sudah menerima perawatan," ujarnya di X.

"Sementara orang-orang di Gaza kelaparan, akses mereka yang sudah terbatas terhadap layanan kesehatan semakin terhambat oleh serangan berulang kali," tambahnya.

"Kami tidak bisa berhenti menyerukan: HENTIKAN serangan terhadap layanan kesehatan. Gencatan senjata sekarang juga!"

(afp/chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER