Teman-teman Tyler Robinson, tersangka pelaku penembakan terhadap aktivis Charlie Kirk, mengungkap bahwa ia sosok yang pendiam dan tertutup.
Kesaksian teman dan rekan kerja Robinson menggambarkannya sebagai sosok yang tak menonjol secara sosial, namun belakangan menunjukkan perubahan dalam pandangan politiknya.
Robinson, 22 tahun, ditangkap setelah diyakini sebagai pelaku penembakan terhadap Charlie Kirk. Penembakan terjadi dalam sebuah acara di kampus Utah Valley University, Rabu (10/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia ditangkap setelah ayahnya mengenali wajahnya dari foto-foto yang dirilis FBI. Ayahnya kemudian membujuknya untuk menyerahkan diri melalui seorang pendeta muda.
Mengutip CNN, Sabtu (13/9), seorang mantan teman sekolahnya menyebut bahwa saat SMA, Robinson dan keluarganya merupakan pendukung kuat Presiden Donald Trump. Namun, sikap itu berubah drastis dalam beberapa tahun terakhir.
"Dulu mereka die-hard Trump. Saat ini terjadi, saya kaget. Saya tidak tahu apa yang berubah," kata teman tersebut, yang tak ingin disebutkan namanya.
Seorang rekan kerja Robinson di bidang kelistrikan juga menyebutnya pribadi tertutup dan tidak aktif membicarakan politik.
"Dia tidak terlalu suka Trump atau Charlie. Tapi dia tidak akan bicara politik kecuali diajak duluan," ujarnya.
Robinson sempat menempuh kuliah di Utah State University dengan beasiswa penuh. Namun, ia keluar setelah satu semester. Ia kemudian mengikuti program magang kelistrikan di Dixie Technical College dan memperoleh lisensi tukang listrik magang pada 2022.
Polisi menemukan bukti dugaan motif politik setelah peluru yang ditemukan di lokasi penembakan memiliki ukiran pesan bernada anti-fasis, seperti "Hey fascist! Catch!" dan lirik lagu Italia "Bella Ciao."
Namun, beberapa ukiran lainnya mengandung referensi ke meme internet dan video game seperti Helldivers 2 dan Far Cry 6, yang menambah kompleksitas dugaan motif.
Lihat Juga : |
Gubernur Utah Spencer Cox menyebut bahwa salah satu anggota keluarga Robinson mengaku pelaku pernah melontarkan kritik keras terhadap Kirk dalam sebuah makan malam keluarga.
"Mereka membahas acara Kirk yang akan datang dan menyatakan bahwa dia menyebarkan kebencian," kata Cox.
Warga sekitar dan tetangga Robinson juga mengaku tak pernah melihat tanda-tanda ekstremisme. "Saya kira dia anak normal. Kami sekeluarga benar-benar terkejut," ujar Jesse Garcia, tetangga keluarga Robinson.
Hingga kini, Robinson belum memberikan pernyataan kepada penyidik. Polisi masih mendalami latar belakang dan motif pelaku dalam penembakan yang mengejutkan ini.
(ldy/agt)