Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat menyatakan bahwa DNA yang ditemukan di lokasi penembakan Charlie Kirk, cocok dengan DNA tersangka Tyler Robinson.
Robinson (22) ditangkap pada Kamis (12/9) setelah buron selama 33 jam. Ia diperkirakan akan didakwa secara resmi dalam pekan ini atas tuduhan pembunuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Charlie Kirk, yang dikenal sebagai sekutu dekat Presiden AS Donald Trump, tewasditembak saat menghadiri acara pidato di kampus sebuah universitas di negara bagian Utah. Ia merupakan pendiri kelompok politik konservatif muda yang berpengaruh, Turning Point USA.
Menurut otoritas, tersangka diduga menggunakan sniper dan menembak Kirk dari atap gedung dengan satu peluru yang mengenai leher korban.
"Saya bisa melaporkan hari ini bahwa DNA dari handuk yang membungkus senjata api, serta DNA di obeng yang ditemukan di lokasi, telah dipastikan cocok dengan tersangka yang sudah kami amankan," ujar Direktur FBI Kash Patel dalam wawancara dengan Fox News, melansir AFP, Senin (15/9).
Patel juga menyebut bahwa Robinson diyakini meninggalkan sebuah catatan sebelum melakukan aksi pembunuhan.
"Catatan itu pada dasarnya menyatakan, 'Saya memiliki kesempatan untuk menyingkirkan Charlie Kirk, dan saya akan melakukannya.' Itu ditulis sebelum penembakan," ungkap Patel.
Catatan tersebut ditemukan di rumah keluarga tersangka. Meskipun secara fisik telah dimusnahkan, FBI mengklaim menemukan bukti forensik yang membenarkan keberadaan dokumen tersebut.
Kirk dikenal luas di media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube untuk menyebarkan pandangan konservatif, termasuk kritik tajam terhadap gerakan hak transgender. Ia sering mengunggah potongan video debat dari berbagai acara kampus.
Presiden AS Donald Trump dijadwalkan menghadiri upacara penghormatan bagi Kirk pada Minggu (21/9) di sebuah stadion di Arizona. Wakil Presiden JD Vance bahkan menggantikan posisi Kirk dalam podcast miliknya yang tayang Senin lalu.
Robinson digambarkan sebagai mantan siswa berprestasi di sekolah menengah dan dibesarkan dalam keluarga Mormon konservatif. Menurut Gubernur Utah Spencer Cox, Robinson memiliki hubungan romantis dengan teman serumah yang merupakan seorang transgender dan disebut menganut ideologi kiri.
Wakil Direktur FBI Dan Bongino, yang juga dikenal sebagai pembawa acara podcast sayap kanan dan diangkat saat era Trump, mengatakan bahwa Robinson menunjukkan 'niat kuat' sebelum serangan terjadi.
"Terdapat sejumlah tanda peringatan yang muncul sebelumnya," kata Bongino. Ia mengutip keterangan keluarga dan teman yang menyebut tersangka belakangan menjadi lebih aktif secara politik.
Direktur FBI Patel sempat menuai kritik karena mengumumkan penangkapan tersangka hanya beberapa jam setelah penembakan. Namun, dua jam kemudian, ia menyatakan bahwa orang yang ditangkap saat itu telah dibebaskan.
Menanggapi kritik tersebut, Patel mengatakan dirinya tidak menyesal telah memberikan informasi awal.
"Apakah saya bisa menyampaikan dengan kata-kata yang lebih tepat dalam situasi panas? Mungkin. Tapi apakah saya menyesal mengumumkannya? Sama sekali tidak," ujarnya.
Patel dijadwalkan menghadiri sidang Kongres pada Selasa (16/9) untuk menjawab pertanyaan dari para anggota parlemen terkait penanganan kasus ini.