Rusia Sudah Tiga Kali Langgar Wilayah Udara Negara NATO, Eropa Siaga

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Sep 2025 10:10 WIB
Drone Rusia saat menggelar latihan perang dengan Belarusia saat tensi hubungan mereka dengan NATO makin memanas. (REUTERS/Ramil Sitdikov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia tercatat sudah melanggar wilayah udara di tiga negara Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO). Terbaru jet tempur Rusia memasuk wilayah udara Estonia, Jumat (19/9).

Sebelumnya, Rusia juga melakukan hal serupa ke Polandia dan Rumania.

Hal ini membuat NATO meradang dan menggelar operasi bernama "Eastern Sentry".

Drone Rusia masuk Polandia dan ditembak

Selasa (9/9), jet tempur Polandia menembak beberapa drone yang diduga milik Rusia. Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, ini kali pertama Polandia mencegat serangan udara Rusia.

Menurut Polandia, insiden ini merupakan provokasi besar terhadap Uni Eropa dan NATO.

"Ini adalah tindakan agresi yang menimbulkan ancaman nyata bagi keselamatan warga kami," demikian pernyataan Komando Operasi Polandia melalui akun X, Rabu (10/9) pagi.

Polandia resmi mengaktifkan Pasal 4 Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) setelah negara itu melaporkan 19 pelanggaran udara oleh drone Rusia pada Rabu (10/9).

Pengaktifan Pasal 4 tersebut oleh Polandia yang merupakan negara anggota, membuat NATO 'siaga perang' dengan Rusia jika terjadi hal terburuk.

Belum ada pernyataan dari Rusia terkait pesawat nirawak mereka yang masuk wilayah Polandia ini.

Drone terobos wilayah udara Rumania

Setelah Polandia, Rusia melanggar wilayah udara Rumania pada Sabtu (13/9) sore waktu setempat. Rumania mengerahkan dua jet tempur F-16 untuk membuntuti drone sampai menghilang dari radar.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Rumania berkata ""drone tersebut tidak melintasi kawasan berpenduduk dan tidak menimbulkan ancaman langsung bagi keamanan masyarakat."

Drone dilaporkan berputar selama sekitar 50 menit dari timur laut Chilia Veche ke barat daya Izmail, lalu meninggalkan wilayah udara nasional dekat kota Pardina menuju Ukraina.

Dari hasil identifikasi, drone merupakan tipe Geran-2 buatan Iran yang juga dikenal sebagai drone kamikaze. Drone hampir ditembak jatuh karena sempat terbang sangat rendah sebelum keluar dari radar.

Tiga jet tempur Rusia menyusup ke Estonia

Terbaru, tiga jet tempur Rusia dilaporkan melanggar wilayah udara Estonia di atas Teluk Finlandia pada Jumat (19/9).

Dari laporan Angkatan Pertahanan Estonia, tiga jet tempur Rusia tersebut masuk wilayah udara Estonia dan bertahan selama sekitar 12 menit.

"Pesawat tersebut tidak memiliki rencana penerbangan, transponder dimatikan, dan tidak melakukan komunikasi dua arah dengan pengendali lalu lintas udara Estonia," demikian pernyataan mereka seperti dilaporkan AFP.

Provokasi Rusia ini pun menuai respons NATO. Jet tempur F-35 Italia dikerahkan untuk mencegat dan mengusir pesawat-pesawat itu. Pesawat tempur pun dikerahkan oleh Swedia dan Finlandia.

Sementara itu, Estonia meminta rapat darurat dengan NATO. Perdana Menteri Estonia Kristen Michal mengajukan permintaan konsultasi Pasal 4 NATO atas pelanggaran yang dinilai "tidak dapat diterima".

Rencananya, NATO menggelar rapat darurat awal pekan depan.

Respons NATO

Menanggapi pelanggaran wilayah udara oleh Rusia, NATO mengumumkan operasi 'Penjaga Timur' (Eastern Sentry). Operasi melibatkan beberapa negara termasuk, Denmark, Prancis, Inggris, dan Jerman.

Sekjen NATO Mark Rutte mengatakan serangan Rusia tidak bisa diterima, berbahaya, dan melanggar wilayah salah satu anggota NATO.

"Eastern Sentry akan menambah fleksibilitas dan kekuatan pada postur kami dan menegaskan bahwa, sebagai aliansi pertahanan, kami selalu siap untuk bertahan," kata Rutte pada Jumat (12/9), dikutip CNN.

Sementara itu, Panglima Tertinggi NATO di Eropa Jenderal AS Alexus Grynkewich menambahkan fokus utama memang Polandia tapi situasi ini melampaui batas satu negara. Apa yang memengaruhi satu sekutu, kata dia, akan memengaruhi semua.

Operasi mencakup seluruh sisi timur NATO dari ujung utara hingga Laut Hitam dan Mediterania. Kemudian peralatan yang digunakan antara lain, dua jet tempur F-16 dan satu fregat antiperang udara (Denmark), tiga jet Rafale (Prancis), dan empat Eurofighter (Jerman).

Eropa Siaga

Sebuah dokumen surat yang bocor mengungkapkan Eropa dalam status siaga atas kemungkinan menghadapi perang terbuka tahun depan menyusul ketegangan NATO dengan Rusia yang meningkat belakangan.

Hal itu terungkap dari sebuah surat Kementerian Kesehatan yang dikirimkan ke berbagai badan kesehatan dan rumah sakit di Prancis. Surat Kemenkes itu meminta badan kesehatan dan rumah sakit di Prancis bersiap menghadapi kemungkinan perang pecah di Eropa tahun depan, tepatnya Maret 2026.

Media lokal Le Canard Enchaîné mengungkap Kementerian Kesehatan Prancis meminta semua rumah sakit untuk bersiap menghadapi "keterlibatan militer besar" pada Maret 2026.

Surat kabar itu memperingatkan bahwa antara 10.000 hingga 50.000 personel dapat diperkirakan masuk rumah sakit dalam kurun waktu 10 hingga 180 hari.

"Dalam konteks internasional saat ini, diperlukan antisipasi mengenai bentuk dukungan kesehatan dalam situasi konflik berintensitas tinggi," demikian isi dokumen Kementerian Kesehatan Prancis tersebut seperti dikutip The Independent pada awal September lalu.

(sur/els/sur)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK