Teken Pakta Pertahanan, Saudi Kini Dapat Senjata Nuklir Pakistan

Arab Saudi resmi mendapatkan perlindungan dari kemampuan nuklir Pakistan usai kedua negara menandatangani pakta pertahanan, Rabu (17/9).

Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif mengatakan kemampuan nuklir Pakistan termasuk dalam Perjanjian Pertahanan Strategis Bersama Islamabad-Riyadh, yang bisa dipakai Saudi apabila dibutuhkan.

"Apa yang kami miliki, kemampuan kami, tentu akan tersedia di bawah pakta ini," ucap Asif dalam wawancara dengan Geo News, seperti dikutip Anadolu Agency, Sabtu (20/9).

Lihat Juga : Ada Genosida di Gaza, Trump Malah Mau Jual Senjata Rp106 T ke Israel

Asif menambahkan Pakistan merupakan negara produksi Nuklir yang bertanggung jawab, yang statusnya tak akan pernah berubah.

Saudi dan Pakistan pada Rabu meneken pakta pertahanan yang secara signifikan memperkuat kerja sama keamanan kedua negara.

Pakta pertahanan ini ditandatangani saat Perdana Menteri Pakistan Muhammad Shehbaz Sharif berkunjung ke Saudi dan bertemu dengan Perdana Menteri sekaligus Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS).

Lihat Juga : AS Kuras Duit Rp830 M buat Bantu Israel Cegat Rudal Iran

Pakta ini menyatakan bahwa apabila satu pihak diserang, maka pihak lain harus melindungi sekutunya tersebut. Perlindungan ini termasuk dengan menggunakan senjata nuklir.

Kesepakatan ini dibuat dua hari setelah negara Arab-Islam menggelar pertemuan darurat menyusul serangan Israel di ibu kota Doha, Qatar, pada 9 September lalu. Negara Arab-Islam saat itu kompak mengutuk serangan Israel.

Pakistan dan Saudi memiliki hubungan dagang dan militer yang erat selama puluhan tahun. Sejak 1967, Pakistan melatih lebih dari 8.200 personel angkatan bersenjata Saudi. Kedua negara juga kerap mengadakan latihan militer bersama.