Israel menyatakan bakal absen dari rapat darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait Gaza yang digelar, Selasa (23/9).
Mengutip dari AFP, delegasi Israel menyatakan bakal absen dengan dalih momen itu bertepatan dengan peringatan tahun baru Yahudi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perwakilan Israel di PBB menyatakan jadwal pelaksanaan rapat darurat tersebut 'sangat disesali' pihaknya.
"Sangat disayangkan Dewan Keamanan akan menggelar pertemuan tanpa Israel," kata Duta Besar Israel di PBB, Danny Danon dalam pernyataan video yang dirilis Senin (22/9) sepertti dikutip dari AFP.
Sebagai negara yang secara langsung terdampak oleh pertimbangan DK PBB, Israel telah diundang untuk menyampaikan pidato dalam rapat darurat mengenai konflik yang menghancurkan di Gaza di sela-sela pekan tingkat tinggi PBB.
"Saya ingin memberi tahu Anda bahwa delegasi Israel tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan [darurat DK PBB] ini, karena bertepatan dengan Rosh Hashanah, Tahun Baru Yahudi," kata Danon dalam surat terpisah kepada presiden bergilir Dewan Keamanan PBB.
"Meskipun Israel telah meminta Presidensi dan anggota Dewan untuk menjadwal ulang, pertemuan tetap ditetapkan pada tanggal tersebut -- salah satu tanggal paling penting dalam kalender Yahudi, yang menandai dimulainya Hari Raya Suci," imbuhnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diperkirakan akan berpidato di Majelis Umum PBB pada Jumat (26/9) di tengah serangkaian pengakuan negara-negara Barat terhadap negara Palestina.
Israel di bawah Netanyahu disebut marah dan mengecam perubahan kebijakan besar ini.
Sejak Oktober 2023 lalu, Israel terus memborbardir wilayah Gaza baik serangan udara maupun darat. Semua itu dilakukan Negara Zionis itu dengan dalih memburu Hamas usai serangan 7 Oktober 2023 yang diklaim menewaskan 1.139 orang.
Kawasan Gaza luluh lantak akibat serangan Israel bertubi-tubi sejak Oktober 2023 itu. Aljazeera melaporkan berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan setempat, setidaknya 64.344 orang tewas--sebagian besar sipil (anak-anak hingga perempuan) sejak Oktober 2023.