Netanyahu Wanti-wanti Hamas Risiko Tolak Proposal Gaza dari Trump

CNN Indonesia
Selasa, 30 Sep 2025 04:15 WIB
Benjamin Netanyahu menyatakan siap "selesikan tugas" melawan jika Hamas tolak proposal gencatan senjata Gaza yang diajukan Trump. (AFP/Andrew Caballero-Reynolds)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa ia masih siap untuk "menyelesaikan tugasnya" melawan Hamas meski mendukung proposal perdamaian di Gaza yang disponsori AS.

Peringatan tersebut disampaikan setelah Netanyahu bertemu Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada Senin (29/9) untuk membahas gencatan senjata di Gaza setelah hampir dua tahun serangan Israel menggila di sana.

"Jika Hamas menolak rencana Anda, Tuan Presiden (Trump), atau jika mereka konon menerimanya dan kemudian pada dasarnya melakukan segalanya untuk melawannya, maka Israel akan menyelesaikan tugasnya sendiri," kata Netanyahu dalam konferensi pers bersama di Gedung Putih.

Proposal perdamaian yang diajukan AS berisikan 20 poin, seperti menyerukan gencatan senjata, pembebasan sandera oleh Hamas, pelucutan senjata Hamas, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Gaza.

Netanyahu menegaskan dukungannya terhadap proposal dengan mengatakan bahwa hal itu "mencapai tujuan perang kami," sementara Trump mengatakan ia berharap Hamas juga akan memberikan dukungannya.

"Persetujuan dari semua pihak sangat dekat," kata Trump.

Namun, Hamas belum berkomentar dan peringatan Netanyahu mencerminkan kompleksitas yang akan dihadapi dari situasi tersebut.

Pejabat Hamas Mahmoud Mardawi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka belum menerima rencana perdamaian Gaza tertulis dari Trump.

Mardawi menyampaikan pernyataan ini dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera tak lama setelah Trump mengadakan konferensi pers bersama dengan Netanyahu.

Netanyahu dalam kesempatan itu menekankan kepada para wartawan bahwa pasukan Israel akan tetap bertanggung jawab atas keamanan Gaza "untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan."

Ia juga meragukan Otoritas Palestina, yang mengelola wilayah Tepi Barat, akan diizinkan berperan dalam pemerintahan Gaza atau tidak.

"Gaza akan memiliki pemerintahan sipil yang damai yang tidak dijalankan oleh Hamas maupun Otoritas Palestina," kata Netanyahu.

(afp/chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK