Qatar Akan Bujuk Hamas Setuju Rencana Trump soal Gencatan di Gaza

CNN Indonesia
Selasa, 30 Sep 2025 09:32 WIB
Pemerintah Qatar diklaim bakal membujuk Hamas menyetujui rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk gencatan senjata permanen di Jalur Gaza.
Qatar diklaim akan bujuk Hamas setujui rencana Presiden AS Donald Trump untuk gencatan senjata di Gaza. (iStockphoto/Derek Brumby)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Qatar diklaim bakal membujuk kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyetujui rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk gencatan senjata permanen di Jalur Gaza.

Trump memuat poin-poin usulan demi menyudahi agresi Israel di Jalur Gaza. Proposal tersebut pun langsung disetujui Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke dalam 20 poin penting.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara-negara Arab termasuk Qatar dan Arab Saudi pun langsung menyetujui rencana Trump tersebut setelah sejumlah sekutu AS di Eropa menyetujuinya.

Sky Sport Arab kemudian melaporkan seperti dikutip dari Jerusalem Post, Qatar bersama sejumlah negara Arab lainnya menyatakan "mampu membujuk Hamas untuk menyetujui kesepakatan termasuk demiliterisasi atau pelucutan senjata."

Salah satu sumber Jerusalem Post mengatakan bahwa perwakilan Qatar berada di Washington saat pertemuan Trump dan Netanyahu.

Delegasi dari Qatar direncanakan bakal ikut berdiskusi terkait negosiasi kesepakatan tersebut.

Selama pertemuan dengan Trump, Netanyahu dilaporkan menelepon langsung Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.

Pihak Gedung Putih kemudian mengeklaim bahwa Netanyahu menyampaikan permintaan maaf ke Mohammed Al Thani atas serangan Israel ke Doha untuk menargetkan para pemimpin Hamas.

"Sebagai langkah awal, Perdana Menteri Netanyahu menyampaikan penyesalannya yang mendalam bahwa serangan rudal Israel terhadap Hamas di Qatar dan secara tidak sengaja menewaskan seorang prajurit Qatar," demikian pernyataan Gedung Putih.

"Ia selanjutnya menyatakan penyesalannya dengan menargetkan pimpinan Hamas selama negosiasi penyanderaan, Israel telah melanggar kedaulatan Qatar dan menegaskan bahwa Israel tidak akan melakukan serangan seperti itu lagi di masa mendatang," demikian pernyataan tersebut.

Permintaan maaf Netanyahu itu disebut sebagai prasyarat agar Qatar kembali melanjutkan negosiasi pembebasan sandera oleh Hamas dan gencatan senjata di Gaza.

Penasihat dari Qatar sempat mengunjungi Gedung Putih sebelum pertemuan antara Trump dan Netanyahu, berdasarkan informasi dari dua sumber yang mengetahui masalah ini kepada CNN.

Uni Emirat Arab juga sempat mendesak Netanhau menerima proposal perdamaian di Gaza dan membatalkan rencana aneksasi di Tepi Barat, berdasarkan informasi dari seorang sumber kepada Reuters.

(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER