Korea Selatan menyampaikan duka cita atas peristiwa musala di pondok pesantren atau ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk yang menimpa ratusan santri dan jemaah yang sedang salat.
Pernyataan duka itu disampaikan Kuasa Usaha Ad Interim (charge d'affaires ad interim) Kedutaan Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Park Soo Deok dalam acara National Day and Armed Forces Day Republic of Korea di Jakarta Selatan, Rabu (1/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum menutup sambutan, izinkan saya menyampaikan belasungkawa kepada para korban runtuhnya bangunan Pesantren Al Khoziny, di Sidoarjo, Jawa Timur," kata Park saat pidato.
Dia lalu berujar, "Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada seluruh santri, guru, staf, dan keluarga yang terdampak oleh keruntuhan yang dahsyat ini."
Park berharap para santri yang masih di bawah reruntuhan bisa segera diselamatkan dengan aman.
Dia juga berdoa semoga para korban luka bisa segera pulih.
Sebelumnya, gedung tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk pada Senin sore.
Saat kejadian, ada ratusan santri yang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam proses pembangunan.
Per 1 Oktober, korban tewas imbas kejadian itu mencapai lima orang dengan puluhan korban lainnya terluka
Sejauh ini, terdapat 104 korban yang sudah dievakuasi dan diperkirakan masih ada 91 orang yang terjebak di reruntuhan.
Tim penyelamat hingga kini masih berusaha mengevakuasi korban yang terjebak di reruntuhan.
Kepala Sub Direktorat Pengarahan dan Pengendalian Operasi Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia Basarnas, Emi Freezer mengatakan dalam proses ini tim tak bisa menggunakan alat berat karena bahaya.
"Kenapa alat berat tidak bisa kami optimalkan? Seperti Pak Mudji (Mudji Irmawan) di sini adalah civil engineer dari ITS (Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya), beliau sudah membawa peralatan dengan lifting capacity kurang lebih kemampuannya adalah 30 ton," ucap Emi sata konferensi pers pada hari ini.
"Kemudian pada saat kita posisi untuk mengangkat beban pada akses A1 untuk membuat celah agar bisa bekerja lebih maksimal, namun ternyata memberikan dampak pada sisi reruntuhan yang ada bersambungan dengan gedung yang ada di depan," imbuh dia.
Emi juga mengatakan gedung yang ambruk di Ponpes Al Khoziny disebabkan konstruksi bangunan yang gagal total.
(isa/rds)