Armada Global Sumud Flotilla Dicegat Israel, Greta Thunberg Cs Ditahan

CNN Indonesia
Kamis, 02 Okt 2025 05:00 WIB
Armada kapal Global Sumud Flotilla (GSF) yang bawa bantuan kemanusiaan dicegat angkatan laut Israel sekitar 131 kilometer lagi dari Jalur Gaza Palestina.
Armada kapal Global Sumud Flotilla (GSF) yang bawa bantuan kemanusiaan dicegat angkatan laut Israel sekitar 131 kilometer lagi dari Jalur Gaza Palestina. (Foto: REUTERS/Stefanos Rapanis)
Jakarta, CNN Indonesia --

Armada kapal Global Sumud Flotilla (GSF) yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza Palestina melaporkan angkatan laut Israel mencegat mereka pada Rabu (1/10) malam waktu lokal.

Armada GSF yang terdiri dari sekitar 45 kapal berisikan aktivis dan politikus dari sejumlah negara itu tengah berlayar sekitar 131 kilometer lagi menuju pesisir Jalur Gaza saat insiden ini terjadi. Ini merupakan upaya terbaru Israel memblokade armada GSF sampai ke Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kapal-kapal perang tengah bergerak untuk mencegat armada, hanya tersisa 81 mil laut menuju Gaza," bunyi pernyataan kontingen Maghreb dari Global Sumud Flotilla seperti dikutip AFP.

Sementara itu, politikus Prancis Marie Mesmeur dan anggota Parlemen Eropa keturunan Prancis-Palestina Rima Hassan juga melaporkan bahwa kapal mereka telah dicegat.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot bahkan mengatakan otoritas Israel "saat ini sedang menaiki" kapal-kapal armada tersebut melalui unggahan di X.

Setidaknya enam kapal armada GSF dikonfirmasi dicegat Angkatan Laut Israel. 

Kementerian Luar Negeri Israel melalui X menyatakan "beberapa kapal dari armada Hamas-Sumud telah berhasil dihentikan dan para penumpangnya sedang dibawa ke sebuah pelabuhan Israel." 

Aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg, menjadi salah satu dari anggota Armada GSF yang ditahan Israel.

"Greta dan rekan-rekannya dalam keadaan aman dan sehat," bunyi pernyataan Kemlu Israel seperti dikutip Al Jazeera.

Kementerian tersebut juga membagikan sebuah video yang memperlihatkan Thunberg sedang digiring oleh aparat. Namun, Israel tidak memberikan bukti konkret untuk mendukung klaim bahwa armada tersebut terkait dengan Hamas.

Para aktivis menyebut pencegatan itu sebagai tindakan ilegal dan bentuk "pembajakan".

Pencegatan ini berlangsung setelah Israel mengeklaim telah memperingatkan armada GSF agar tidak memasuki perairan Gaza yang masuk wilayah yang diblokade mereka.

"Angkatan Laut Israel telah menghubungi armada dan meminta mereka mengubah jalur," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel.

"Israel telah memberitahu armada bahwa mereka mendekati zona pertempuran aktif dan melanggar blokade laut yang sah."

Spanyol dan Italia bahkan telah mendesak armada tersebut berhenti sebelum memasuki zona larangan yang ditetapkan Israel di lepas pantai Gaza. Kedua negara ini masing-masing mengirim kapal perang untuk mengawal armada GSF.

Salah satu kapal utama, Alma, dilaporkan "dikepung secara agresif oleh kapal perang Israel", sementara kapal lainnya, Sirius, mengalami "manuver penggangguan serupa".

Dalam unggahan di X, armada GSF menyatakan tetap "waspada saat memasuki wilayah di mana armada-armada sebelumnya dicegat dan/atau diserang."

Sekitar pukul 15.00 GMT pada Rabu, armada GSF melaporkan jarak pelayaran hanya tinggal kurang dari 90 mil laut (sekitar 170 kilometer) dari Jalur Gaza.

"Kami berlayar tanpa gentar menghadapi ancaman dan intimidasi Israel," bunyi pernyataan armada GSF.

Menteri Transformasi Digital Spanyol, Oscar Lopez, mendesak armada GSF agar tidak menyeberang ke zona larangan yang diumumkan Israel.

"Pesan kami kepada armada sudah jelas: jangan masuk ke zona itu," ujarnya kepada televisi publik Spanyol.

Lopez bahkan menegaskan bahwa kapal pengawal angkatan laut Spanyol tidak akan menyeberang ke area larangan tersebut.

Italia pun menyerukan para aktivis agar "segera menghentikan" pelayaran mereka. Italia bahkan mundur dalam mengawal armada kapal GSF.

Kementerian Pertahanan Italia menyatakan kapal fregat yang mengawal armada GSF dan berada di 278 km dari garis pantai Gaza memutuskan untuk berhenti.

Menteri Pertahanan Italia Guido Cresetto juga menduga kapal armada akan dicegat di laut lepas dan para aktivis bakal ditangkap.

Para aktivis menyebut keputusan Spanyol dan Italia sebagai upaya untuk "menggagalkan" misi mereka.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER