PM Anwar Marah WN Malaysia Ikut Diculik Israel, Minta Bantuan Erdogan

CNN Indonesia
Kamis, 02 Okt 2025 16:40 WIB
PM Malaysia Anwar Ibrahim. Foto: REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengecam keras tindakan Israel yang menangkap ratusan aktivis, termasuk 12 warga Malaysia, dalam rombongan armada kapal Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan ke Jalur Gaza.

PM Anwar juga menelepon dan meminta bantuan langsung ke Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terkait insiden tersebut.

Anwar merilis video sedang bertelepon dengan dengan Ketua Pengarah Sumud Nusantara Command Center (SNCC) Sani Araby untuk meminta informasi terkini terkait pelayaran GSF.

Dia dan otoritas Malaysia saat ini terus berjuang untuk membebaskan warga mereka yang ditahan Israel.

"Tim saya dan saya aktif menghubungi pihak berkepentingan termasuk menggunakan saluran diplomatik untuk memastikan relawan dan aktivis Malaysia, ASEAN segera dibebaskan," tulis Anwar di Instagram pada Kamis (2/10).

Dalam rekaman tersebut terdengar Anwar mengatakan "Saya meminta langsung [bantuan] Erdogan."

Menurut laporan media lokal Malaysia Astro Wani, Araby mengatakan Anwar bakal menghubungi Erdogan, Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi, hingga pimpinan Arab Saudi.

Kembali lagi soal unggahan Anwar, dia mendoakan semoga keluarga aktivis dan relawan yang terdampak bisa diberi kekuatan menghadapi masa-masa sulit ini.

Perkembangan setiap proses yang ditempuh, lanjut dia, akan terus diinformasikan kepada publik.

"Mari kita berdoa bersama untuk seluruh warga yang ditahan, terutama warga negara Malaysia, agar selamat, aman, dan dilindungi," kata Anwar.

Di unggahan terpisah, Anwar mengatakan Malaysia akan menggunakan segala cara yang sah dan sesuai hukum untuk memastikan Israel bertanggung jawab, terutama dalam hal-hal yang menyangkut warga negaranya.

"Keselamatan dan martabat rakyat kami adalah yang terpenting, dan kami tidak akan membiarkan mereka dikompromikan tanpa hukuman," ujar Anwar.

Israel membajak kapal-kapal GSF dan menangkap relawan yang berada di kapal tersebut.

Juru bicara GSF Saif Abukeshek mengatakan 201 orang ini berasal dari 37 negara, di antaranya yaitu 30 orang dari Spanyol, 22 dari Italia, 21 dari Turki, dan 12 dari Malaysia. Salah satu yang ditahan yaitu aktivis iklim Greta Thunberg.

Penahanan itu terjadi saat rombongan kapal GSF mulai mendekati perairan Gaza. Berdasarkan unggahan GSF di media sosial, 13 kapal GSF dicegat dalam aksi ini.

Meski begitu, GSF melaporkan bahwa 30 kapal saat ini berhasil menghindari pasukan Israel dan melanjutkan pelayaran ke Jalur Gaza.

"30 Kapal masih berlayar dengan kuat menuju Gaza, jaraknya hanya 46 mil laut (85 kilometer), meskipun ada agresi terus-menerus dari angkatan laut Israel," demikian laporan GSF.

(isa/dna/bac)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK