Semua Kapal GSF Dibajak, Bagaimana Nasib Greta Cs yang Diculik Israel?

CNN Indonesia
Jumat, 03 Okt 2025 19:15 WIB
Nasib Greta Thunberg dan ratusan aktivis lainnya yang ditangkap Israel bersama armada GSF. Foto: Handout / Israeli Foreign Ministry / AFP
Jakarta, CNN Indonesia --

Israel telah membajak semua kapal yang tergabung dalam misi Global Sumud Flotilla (GSF) yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza

Dalam pembajakan itu, Israel menahan ratusan relawan, aktivis, hingga jurnalis. Tercatat 42 kapal yang tergabung di GSF dan lebih dari 500 orang relawan dari berbagai negara yang ikut pelayaran ini.

Menurut laporan di situs resmi, saat ini 461 relawan termasuk aktivis asal Swedia Greta Thunberg diculik Israel.

"Peserta Global Sumud Flotilla telah dicegat diculik pasukan Israel karena berani berlayar melawan blokade ilegal Israel di Gaza. Mereka kini terancam hukuman penjara," demikian keterangan dalam situs GSF.

Lalu bagaimana kondisi mereka saat ini?

Sebelum berlayar, para relawan dan aktivis telah mempersiapkan video terkait misi ini dan menggambarkan skenario yang diperkirakan akan menimpa mereka.

Saat mendekati perairan Gaza, satu per satu kapal GSF dibajak Israel dan tim kehilangan jejak mereka. Tim misi ini lalu merilis video relawan yang diculik Israel.

"Jika anda menonton video ini, saya sudah diculik dan dibawa paksa pasukan Israel. Misi kemanusiaan kami mematuhi hukum internasional dan tak melanggar," kata Greta, dikutip Reuters.

Dalam rekaman yang dirilis Israel, Greta dan relawan lain tampak duduk di dek kapal. Mereka diklaim dalam keadaan baik padahal dalam kondisi ditahan. Beberapa dari mereka telah dikirim ke kapal kargo kemudian diturunkan di daratan.

Direktur organisasi hak asasi manusia dan pusat bantuan hukum Adalah, Suhad Bishara, mengatakan saat ini tim menunggu kedatangan mereka yang ditahan di pelabuhan Ashdod, 40 km dari utara Jalur Gaza.

Bishara menyebut begitu armada tiba, mereka akan diidentifikasi dan dipindah ke otoritas imigrasi untuk dilakukan proses selanjutnya yaitu deportasi. Sembari menunggu waktu pemulangan itu, para relawan kemungkinan akan ditahan di Penjara Ketziot, Israel Selatan.

Ketziot merupakan penjara dengan keamanan tinggi yang biasanya tak menahan orang yang dianggap melanggar imigrasi. Penjara ini jadi tempat para relawan karena dianggap memudahkan Israel memasok logistik selama ditahan.

"Perhatian utama kami di tahap ini tentu saja, adalah kesejahteraan mereka, termasuk kondisi kesehatan, memastikan mereka semua mendapat bantuan hukum sebelum sidang di Pengadilan Imigrasi dan selama mereka berada di penjara Israel," ujar Bishara, dikutip Reuters.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani menduga Greta Cs bakal diusir dari Israel pada 6 atau 7 Oktober. Para peserta GSF itu, lanjut dia, akan diterbangkan ke ibu kota negara-negara Eropa menggunakan pesawat sewaan.

(isa/dna)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK