Hamas Setuju Bebaskan Semua Sandera Israel Tersisa

CNN Indonesia
Sabtu, 04 Okt 2025 04:46 WIB
Kelompok pejuang Palestina, Hamas, mengumumkan persetujuan membebaskan seluruh sandera Israel, baik dalam keadaan hidup maupun jenazah yang tewa
Ilustrasi kelompok pejuang Palestina, Hamas. (REUTERS/Ramadan Abed)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok pejuang Palestina, Hamas, pada Jumat (3/10) mengumumkan persetujuan mereka untuk membebaskan seluruh sandera Israel, baik dalam keadaan hidup maupun jenazah yang tewas, di bawah ketentuan proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Hamas juga mengisyaratkan kesiapan untuk segera memasuki negosiasi yang dimediasi guna membahas rincian lebih lanjut dari kesepakatan tersebut.

Persetujuan Hamas ini disampaikan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (3/10) malam waktu setempat, di mana mereka mengonfirmasi "persetujuan untuk membebaskan semua tawanan pendudukan, baik yang masih hidup maupun jenazah yang telah meninggal, sesuai dengan kerangka pertukaran yang termasuk dalam proposal Presiden Trump."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas menambahkan bahwa mereka siap untuk terlibat dalam negosiasi melalui mediator. Hamas juga menyatakan apresiasi terhadap "upaya Arab, Islam, dan internasional, serta upaya Presiden AS Donald Trump."

Selain pembebasan sandera, Hamas menyatakan ingin terlibat dalam negosiasi lebih lanjut untuk membahas detail yang mencakup penyerahan "administrasi wilayah kantong (Gaza) kepada badan Palestina yang terdiri dari otokrat independen."

Batas Waktu dan Isi Proposal

Trump sebelumnya telah menetapkan batas waktu baru hingga Minggu (5/10) bagi Hamas untuk merespons proposalnya yang didukung oleh beberapa negara Arab.

Proposal 20 poin tersebut diluncurkan oleh Trump bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada Senin (29/9). Israel telah menyetujui ketentuan-ketentuan yang diajukan, yang meliputi:

- Gencatan senjata segera.
- Pembebasan semua sandera.
- Perlucutan senjata Hamas.
- Jaminan bahwa tidak ada warga Gaza yang akan dipaksa meninggalkan wilayah tersebut.
- Pembentukan "panel perdamaian" yang bertugas sebagai badan pemerintahan, di mana Sir Tony Blair termasuk di dalamnya.

Keputusan Hamas untuk menerima kerangka kerja utama proposal tersebut kini membuka jalan bagi dimulainya kembali negosiasi yang bertujuan untuk mengimplementasikan rincian kesepakatan kompleks ini.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER