Relawan Global Sumud Flotilla asal Malaysia yang ditahan Israel secara ilegal, Heliza Helmi dan Hazwani Helmi, ungkap kekejian para petugas Zionis di penjara.
Salah satu kebengisan Israel yang diungkapkan Hazwani adalah perlakuan tak manusiawi mereka terhadap para aktivis di tahanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisakah Anda bayangkan kami minum air dari toilet? Sejumlah orang mengalami sakit parah, tapi mereka (orang-orang Israel) mengatakan: 'Apakah mereka mati? Jika tidak, itu bukan masalah saya'," tutur Hazwani kepada Anadolu Agency.
"Mereka orang-orang yang sangat kejam dan menurut saya, dunia harus menyampaikan bahwa Israel adalah orang-orang yang sangat kejam," ia menambahkan.
Rekan Hazwani, Heliza kemudian membeberkan pengalaman buruknya tidak bisa makan selama berhari-hari.
"Saya makan pada 1 Oktober (4 Oktober), adalah makan pertama saya. Jadi selama tiga hari, saya tidak makan. Hanya minum dari air toilet (penjara)," kata Heliza.
Heliza dan Hazwani menceritakan perlakuan buruk para polisi Israel tersebut saat ia sempat transit di Istanbul, Turki, dalam proses deportasi ke Malaysia. Mereka bersama 20 relawan Malaysia lainnya saat ini sudah tiba di Kuala Lumpur pada Selasa (7/10).
Saat di Turki, Heliza mengucapkan banyak terima kasih atas perlakuan baik para petugas terhadap para relawan Malaysia.
"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada rakyat Turki. Kami sangat tersentuh. Terima kasih atas dukungan kalian, ini membuat kami bahagia. Terima kasih Turkiye," ujar Heliza.
(bac)