Jepang kemungkinan besar dipimpin Perdana Menteri yang 'mirip' dengan Presiden Ketujuh Republik Indonesia Joko Widodo dalam hal kegemaran hingga slogan.
Ia adalah Sanae Takaichi, perempuan 64 tahun yang merupakan politikus ultra-konservatif pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP), partai penguasa di pemerintahan saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sanae bakal menggantikan PM Jepang Shigeru Ishiba yang mundur dari jabatannya.
Ia baru-baru ini menyampaikan slogannya yang terkenal dalam pidatonya. Slogan tersebut amat mirip dengan slogan Jokowi saat menjadi Presiden RI.
"Saya akan meninggalkan jargon 'work-life balance (keseimbangan hidup-kerja)'. Saya akan kerja, kerja, kerja, dan kerja," demikian slogan Sanae dalam pidatonya di Tokyo pada Sabtu (4/10).
Kata kunci 'work-life balance' pun langsung trending di media sosial, memicu pro dan kontra di antara netizen Jepang. Ada yang mendukung slogan Sanae, ada yang merasa khawatir.
Perempuan yang berpotensi menjadi PM wanita pertama di Jepang itu juga punya hal unik lainnya. Salah satunya, pengakuan ia sebagai penikmat musik-musik cadas heavy metal.
Kegemaran Sanae itu pun dinilai sama dengan Jokowi yang kerap kali blak-blakan bahwa ia merupakan penggemar musik-musik heavy metal.
Melalui kegemarannya itu, ia mampu mengurangi kesan sebagai politikus konservatif dan kerap menyebut dirinya sebagai 'konservatif moderat.'
Sejak kecil, Sanae mengaku amat terpengaruh dengan musik-musik metal. Ia bahkan pernah menjadi drummer alias tukang gebuk drum di grup band musik-musik cadas yang ia bentuk bersama taman-temannya.
Sanae bahkan seorang biker atau pengendara motor gede (moge) dengan gaya rambut warna-warni semasa remaja. Ia tak malu-malu mengakui pernah ikut balapan liar dengan motornya.
Hingga kini ia tidak pernah meninggalkan kecintaannya pada musik heavy metal, menjadi fan berat musisi cadas Demon Kakka dan X.
Sanae mengalahkan empat pesaingnya dalam pemilihan calon PM dari LDP pada Sabtu (4/10) setelah pada 'pertarungan' di 2021 dan 2024 kalah.
(bac)