Menteri Israel Ancam Gulingkan Netanyahu jika Tak Musnahkan Hamas
Menteri sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir mengancam bakal menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu jika tidak membubarkan kelompok Hamas.
"Jika pemerintahan Hamas tidak dibubarkan atau jika mereka hanya mengatakan kepada kita bahwa Hamas telah dibubarkan padahal kenyataannya masih eksis dengan kedok yang berbeda, Partai Jewish Power akan membubarkan pemerintahan tersebut," kata Ben-Gvir dalam pernyataan jelang pertemuan Kabinet Israel.
Ben-Gvir yang menjabat sebagai Menteri Keamanan Nasional, menentang gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera yang disponsori Amerika Serikat, lantaran Hamas meminta imbalan pembebasan ratusan tahanan Palestina dari penjara Israel.
"Hati kita semua dipenuhi sukacita karena semua sandera diharapkan kembali. Namun di samping sukacita ini, sama sekali tidak boleh mengabaikan pertanyaan tentang harga yang harus dibayar: pembebasan ribuan teroris, termasuk 250 pembunuh yang diharapkan dibebaskan dari penjara. Ini adalah harga yang sangat mahal dan tak tertahankan," tulis Ben Gvir di X.
"Saya tidak bisa memberikan suara mendukung kesepakatan yang membebaskan para teroris itu, dan kami akan menentangnya di pemerintahan," imbuhnya.
Israel dan Hamas telah menyepakati gencatan senjata tahap pertama di Jalur Gaza, yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Lihat Juga : |
Kabinet PM Netanyahu juga telah mengesahkan kesepakatan itu dalam pemungutan suara di parlemen pada Jumat (10/10).
"Pemerintah baru saja menyetujui kerangka kerja pembebasan semua sandera, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal," demikian pernyataan kantor Perdana Menteri Israel, dikutip Al Jazeera.
Tahap pertama gencatan akan mencakup penghentian serangan dalam 24 jam setelah perjanjian ditandatangani, penarikan sebagian pasukan, dan pemulangan seluruh sandera dalam waktu 72 jam. Salah satu pejabat Hamas sebelumnya mengatakan akan menukar 20 sandera yang masih hidup dengan 2.000 tahanan Palestina di penjara Israel.
Lihat Juga : |
Menurut sumber di negara Arab, Hamas juga mengajukan pembebasan pemimpin gerakan Fatah, Marwan Barghouti, yang dipenjara seumur hidup serta pengembalian jenazah pemimpin mereka Yahya Sinwar dan Mohammad Sinwar yang disembunyikan Israel.
Fase pertama juga mencakup pengiriman bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza. Per hari minimal 400 truk bakal masuk wilayah tersebut.
(dna)