Pasukan Amerika Serikat tiba di Israel saat gencatan senjata fase pertama di Gaza dimulai sejak Kamis (9/10).
Salah satu pejabat AS mengatakan kehadiran pasukan di Israel sebagai bagian upaya pembentukan pusat koordinasi sipil-militer, demikian dikutip CNN, Sabtu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan CNN, sekitar 200 tentara akan ditempatkan di Israel untuk memantau implementasi rencana gencatan senjata di Gaza.
Israel dan Hamas sepakat gencatan fase pertama pada Rabu dan mulai berlaku pada Kamis pukul 12.00 waktu setempat.
Perjanjian ini mencakup pertukaran tahanan dan sandera, penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza, dan perizinan lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza.
Menurut perjanjian, sebagian pasukan Israel harus mundur dalam kurun waktu 24 jam dari Gaza setelah kesepakatan mulai berlaku. Sementara itu, para sandera diperkirakan akan diserahkan sebelum 13 Oktober pukul 12.00 waktu Israel.
Sebagai gantinya, nyaris 2.000 tahanan Palestina di Israel juga akan dibebaskan. Hamas juga meminta pemerintahan Benjamin Netanyahu mengembalikan jenazah Yahya Sinwar dan Mohammed Sinwar yang disembunyikan.
Israel meluncurkan agresi brutal ke Palestina pada Oktober 2023. Sejak saat itu, mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil.
(isa/bac)