Israel Tolak Bebaskan Pejabat RS di Gaza yang Ditawan

CNN Indonesia
Senin, 13 Okt 2025 13:30 WIB
Israel menolak membebaskan sejumlah dokter Gaza yang ditahan selama agresi brutal sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Ilustrasi. Tentara Israel. (AFP/ZAIN JAAFAR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Israel menolak membebaskan sejumlah dokter Gaza yang ditahan selama agresi brutal sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Tel Aviv berdalih penolakan itu dilakukan Israel jika tidak semua sandera komplet dibebaskan oleh Hamas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter-dokter tersebut termasuk Hussam Abu Safiya, dokter anak di Rumah Sakit Kamal Adwan, Beit Lahiya, yang ditahan dalam serangan Israel di RS pada Desember tahun lalu.

Seorang pejabat milisi Hamas mengatakan kepada CNN pada Jumat (10/10) bahwa Israel menolak membebaskan Abu Safiya dalam pertukaran sandera yang dimulai Senin (13/10) ini.

"Pihak pendudukan (Israel) menolak membebaskan Dr. Hussam Abu Safiya," kata pejabat tersebut.

Abu Safiya ditahan secara semena-mena oleh Israel saat pasukan Negeri Zionis menyerbu RS Kamal Adwan, Desember 2024. Saat itu, Israel menuduh Abu Safiya terlibat dengan operasi Hamas.

Sejak penahanannya, Abu Safiya belum juga diadili di hadapan hakim, bahkan belum diberikan dasar hukum atas penahanannya.

Pada Juli, pengacara Ghaid Ghanem Qassem mengungkapkan bahwa Abu Safiya telah kehilangan lebih dari sepertiga berat badannya selama ditahan di penjara Ofer, Israel. Ia disebut dipukuli dan tak diizinkan mendapat perawatan medis.

Menurut Qassem, Abu Safiya saat ini menderita detak jantung tak stabil dan kacamatanya, yang baru dibawakan oleh kuasa hukum, pecah, diduga dirusak oleh otoritas Israel.

Selain Abu Safiya, sang pejabat Hamas juga menyampaikan bahwa direktur rumah sakit Abu Youssef al-Najjar di Rafah, Marwan Al-Hams, serta seorang pejabat yang mengawasi rumah sakit lapangan di Gaza tidak akan dibebaskan.

Dilansir dari Middle East Eye (MEE), Hams diculik pasukan Israel yang menyamar dengan pakaian sipil pada Juli tahun ini.

Saksi mata yang dikumpulkan oleh Palestinian Centre for Human Rights (PCHR) mengatakan bahwa empat orang bersenjata yang mengenakan pakaian sipil menyerbu Kafetaria Sea Castle, yang berlokasi dekat dengan rumah sakit lapangan Komite Internasional Palang Merah di Jalan Pesisir al-Rasheed di al-Mawasi, Rafah barat.

Mereka melepaskan tembakan, melukai Hams, dan membunuh jurnalis foto freelance Tamer Rebhi Rafiq Al-Zaanin dan Ibrahim Atef Atiyah Abu Asheibah.

PCHR mengatakan serangan itu dilakukan ketika Hams sedang dalam pembuatan film dokumenter yang diproduksi oleh Zaanin.

Berdasarkan data dari Palestinian Healthcare Workers Watch, sekitar 28 dokter dari Gaza ditahan di Israel. Delapan di antaranya adalah dokter senior di bidang bedah, ortopedi, perawatan intensif, kardiologi, dan pediatri.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER