Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendadak membatalkan kehadirannya di Gaza Peace Summit, Mesir, pada Senin (13/10).
KTT Gaza ini digelar sebagai kelanjutan perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas yang disepakati dengan bantuan Presiden AS Donald Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut tiga sumber yang mengetahui isu ini, Netanyahu terpaksa melakukan manuver diplomatik dadakan setelah sejumlah pemimpin yang hadir dalam KTT Gaza di Kota Sharm El Sheikh ini menolak duduk satu forum dengan sang PM.
Seorang penasihat Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al Sudani mengatakan kepada AFP bahwa delegasi Irak akan memboikot KTT jika Netanyahu hadir.
"Delegasi Irak telah memberitahu pihak Mesir bahwa mereka tidak bersedia berpartisipasi dalam KTT regional jika Netanyahu hadir," ujar penasihat tersebut, Ali Al Mousawi.
"Irak telah mengambil sikap tegas terkait hal ini dan telah menyampaikan penolakannya kepada pihak Mesir. Sejumlah delegasi lain juga mengumumkan niat mereka untuk mundur bila Netanyahu tetap hadir," paparnya menambahkan.
Menurutnya, pihak Kairo kemudian memberi tahu Netanyahu bahwa dirinya "tidak dapat diterima" dalam konferensi tersebut, yang akhirnya membuat PM Israel itu membatalkan kunjungannya.
Padahal, Kantor Kepresidenan Mesir sebagai tuan rumah sebelumnya mengonfirmasi bahwa Netanyahu akan hadir dalam KTT tersebut.
Konfirmasi itu muncul setelah Netanyahu melakukan pembicaraan tiga arah dengan Presiden Donald Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi.
Namun, rencana tersebut mendadak dibatalkan dengan alasan adanya "jadwal bentrok."
Meskipun diundang langsung oleh Presiden Trump, Netanyahu disebut tidak dapat hadir "karena masalah waktu". Kantor Netanyahu berdalih sang PM batal hadir karena bertepatan dengan dimulainya perayaan hari raya Yahudi, Simhat Torah.
Sementara itu, seorang sumber diplomatik Turki yang berbicara kepada AFP mengatakan Presiden Recep Tayyip Erdogan bersama beberapa pemimpin negara lain memang berupaya membuat Netanyahu tak hadir dalam KTT itu.
"Atas inisiatif Presiden Erdogan dan melalui upaya diplomatik Turki, dengan dukungan sejumlah pemimpin lain, Netanyahu akhirnya tidak menghadiri pertemuan tersebut," ujar sumber tersebut.
Menurut laporan media Turki, Erdogan mengetahui rencana kehadiran Netanyahu saat pesawatnya sedang menuju Sharm El Sheikh.
Pesawat itu dilaporkan sempat berputar di atas Laut Merah dan menolak mendarat hingga ada kepastian bahwa Netanyahu tidak akan datang.
Sumber diplomatik lain, juga berbicara tanpa disebutkan namanya karena sensitifnya isu tersebut, mengatakan bahwa sejumlah negara panik mendengar kabar Netanyahu akan hadir.
"Banyak pihak yang tidak ingin difoto bersama Netanyahu dalam forum tersebut, sehingga mendorong pembatalan mendadak itu," ujar sumber tersebut.
Menurut sumber tersebut, dalam panggilan telepon sebelumnya antara Trump, Sisi, dan Netanyahu, Presiden AS disebut menekan agar Netanyahu hadir dalam KTT, sementara Presiden Mesir enggan terlihat berseberangan dengan posisi mitra strategisnya tersebut.
(rds)