Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Donald Trump untuk memberikan tekanan lebih besar kepada Vladimir Putin agar mengakhiri perang Rusia melawan Ukraina.
Dilansir AFP, dalam wawancara yang ditayangkan NBC pada Minggu (19/10), Zelensky mengungkapkan presiden Rusia itu lebih kuat daripada Hamas.
Dalam acara "Meet the Press" apakah Trump harus bersikap lebih keras terhadap Putin setelah mempelopori kesepakatan gencatan senjata di Gaza, Zelensky menjawab dalam bahasa Inggris,
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, dan bahkan lebih keras lagi karena Putin memang mirip, tetapi lebih kuat daripada Hamas. Ini perang yang lebih besar, dan dia adalah tentara kedua di dunia," ujar Zelensky,
Ia menambahkan: "Dan itulah mengapa ada lebih banyak tekanan."
Wawancara tersebut ditayangkan setelah Zelensky kembali dari perjalanan ke Washington di mana ia gagal mengamankan pasokan rudal jarak jauh Tomahawk.
Zelensky bertemu Trump di Gedung Putih setelah meminta Tomahawk selama berminggu-minggu, berharap untuk memanfaatkan rasa frustrasi Trump yang semakin besar terhadap Putin setelah pertemuan puncak di Alaska gagal menghasilkan terobosan.
Namun, pemimpin Ukraina itu pulang dengan tangan kosong karena Trump mengincar terobosan diplomatik baru berdasarkan kesepakatan damai Gaza minggu lalu.
Dalam wawancaranya, pemimpin Ukraina juga mengatakan bahwa ia harus diikutsertakan dalam perundingan mendatang di Budapest yang direncanakan antara Trump dan Putin.
"Jika kita benar-benar menginginkan perdamaian yang adil dan abadi, kita membutuhkan kedua belah pihak dalam tragedi ini," kata Zelensky.
"Ya, ia seorang penjajah, tetapi Ukraina sedang menderita dan berjuang. Dan, tentu saja, bagaimana mungkin (ada) beberapa kesepakatan tanpa melibatkan kita?," sambungnya.
Sementara itu, dalam sebuah wawancara yang ditayangkan pada Minggu tak lama setelah wawancara Zelensky, Trump kembali mengindikasikan bahwa ia belum siap untuk mengirimkan senjata ke Ukraina.
"Kita harus ingat satu hal. Kita juga membutuhkannya untuk diri kita sendiri. Anda tahu, kita tidak bisa memberikan semua senjata kita kepada Ukraina," ujar Trump dalam acara Sunday Morning Futures bersama Maria Bartiromo di Fox.
Moskow sendiri telah meningkatkan serangan terhadap infrastruktur sipil Ukraina dalam beberapa minggu terakhir, menyebabkan ribuan orang kehilangan pemanas dan penerangan lantaran musim dingin semakin dekat.
(sfr)