10 Orang Bakal Diadili Buntut Ujaran Seksis ke Ibu Negara Prancis
Sebanyak 10 orang akan menghadapi persidangan pada Senin (27/10), atas tuduhan ujaran seksis secara daring ke istri Presiden Prancis Emmanuel Macron, Brigitte Macron.
Delapan di antaranya pria dan dua wanita berusia sekitar 41 hingga 60 tahun termasuk influencer "Zoe Sagan" atau Aurelien Poirson Atlan serta sosok yang pernah dilaporkan Brigitte pada 2022, Delphine J.
Kesepuluh orang tersebut akan disidang di pengadilan kriminal di Prancis. Namun, mereka tak gentar.
Satu dari kesepuluh orang itu mengatakan 2.000 orang siap membuktikan tuduhan yang selama ini digemakan.
"Dua ribu orang siap mengetuk rumah-rumah di Amiens (kampung halaman Macron-Brigitte) untuk mengungkap kasus Brigitte," kata dia, dikutip AFP.
Jaksa menuduh orang-orang itu membuat komentar soal gender dan seksualitas ibu negara Prancis ini. Mereka bahkan menyamakan Brigitte dengan "pedofil" karena perbedaan usia dia dan suaminya yang terpaut 24 tahun.
Lebih lanjut, jaksa mengatakan jika terbukti bersalah, orang-orang itu akan dihukum penjara selama dua tahun.
Kuasa hukum Brigitte sejauh ini belum memberi komentar. Namun, dia memastikan istri Macron itu akan hadir di persidangan.
Sidang tersebut berlangsung usai Macron mengajukan gugatan terhadap podcaster Candace Owens pada Juli lalu di Amerika Serikat.
Owens memproduksi serial berjudul "Becoming Brigitte" dengan klaim istri presiden Prancis ini adalah laki-laki sejak lahir dan mengubah identitas gendernya jadi perempuan.
Tuduhan yang menargetkan pasangan itu dalam beberapa tahun terus bergulir di Prancis, terutama di media sosial.
Pada 2021, Delphine J yang punya nama samaran Amandine Roy mengunggah wawancara dirinya dengan jurnalis independen Natacha Rey. Dalam pembicaraan tersebut, dia menuduh Trogneux (nama gadis Brigitte) pernah jadi laki-laki bernama Jean Michel Trogneux. Ini adalah nama saudara laki-laki Brigitte.
Pada Agustus 2024, Brigitte membuat aduan terkait masalah yang diterima hingga memicu investigasi mulai Desember 2024 dan penangkapan pada Februari 2025.
Delphine dan Natacha Rey lalu diminta membayar ganti rugi ke Brigitte dan saudara laki-lakinya. Namun, putusan dibatalkan melalui banding. Brigitte kemudian mengajukan kasus tersebut ke pengadilan banding tertinggi di Prancis.
Perempuan yang terjun di dunia politik atau bersingungan dengan politik kerap menjadi sasaran serangan gender dan seksualitasnya. Eks wakil presiden Amerika Serikat Kamala Harris dan mantan Perdana Menteri Jacinda Ardern juga pernah mengalami hal serupa.
(isa/isa/jun)