Jakarta, CNN Indonesia --
Mungkin baru pertama kali dalam sejarah di Amerika Serikat, punya presiden yang secara terus terang menyatakan kebencian kepada wali kota New York yang kini memenangkan pemilihan.
Dialah Donald Trump, yang terus mencela dan menyatakan ujaran kebencian kepada Zohran Mamdani secara terus menerus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sejumlah ujaran kebencian Trump terhadap Zohran Mamdani.
1. Dituduh Komunis Gila
Sejak pertama tampil, kehadiran Zohran Mamdani sebagai calon wali kota sudah menarik perhatian publik Amerika Serikat.
Dia ingin memangkas biaya kebutuhan dasar warga kota New York seperti biaya transportasi umum. Namun Trump menyampaikan kebencian itu dalam unggahan di media sosial buatannya, Truth Social pada Kamis (25/6/2025).
"Zohran Mamdani, seorang 100 persen komunis gila, yang baru saja menang pemilihan primary Demokrat dan dalam perjalanan jadi wali kota," kata Trump di Truth Social pada Rabu.
Dia lalu berujar, "Kita sudah pernah punya politikus sayap kiri radikal sebelumnya, tapi yang satu ini sudah kelewatan. Penampilannya sangat buruk, suaranya menyakitkan didengar, dan tak terlalu pintar."
2. Ancam cabut kewarganegaraan
Bukan hanya menuduhnya "komunis gila" Trump juga akan mencabut kewarganegaraan Zohran. Niatnya itu disampaikan setelah Trump kesal dengan Zohran Mamdani dan orang kaya Elon Musk.
Trump ancam cabut kewarganegaraan Mamdani setelah politikus sosialis itu menolak bekerja sama dengan operasi deportasi yang dijalankan oleh agen Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE).
Zohran Mamdani merupakan calon wali kota New York yang resmi diusung Partai Demokrat. Ia kerap kali melontarkan kritik keras terhadap kebijakan pemerintah Trump.
Zohran berayahkan dari Mahmood Mamdani seorang dosen kelahiran Uganda. Sementaranya ibunya, Mira Nair adalah sutradara film asal India.
Bersambung ke halaman berikutnya...
3. Ancam potong dana federal
Presiden Donald Trump juga mengancam akan memotong dana federal bila Zohran Mamdani terpilih sebagai wali kota New York. Trump bahkan menyerukan para pendukung partainya, Partai Republik, di kota itu untuk memilih eks Gubernur Andrew Cuomo yang merupakan politikus Demokrat.
"Jika kandidat komunis Zohran Mamdani memenangkan pemilihan wali kota New York City, sangat kecil kemungkinan saya akan menyalurkan dana federal selain dalam jumlah paling minimal sebagaimana diwajibkan untuk kota pertama yang saya cintai," kata Trump dalam unggahannya di Truth Social seperti dikutip The Guardian.
"Sebagai presiden, saya tidak ingin mengirimkan uang baik untuk menutupi hal yang buruk. Saya sangat yakin bahwa New York City akan menjadi bencana ekonomi dan sosial total apabila Mamdani menang," paparnya, menambahkan.
4. Akan menangkap Mamdani
Donald Trump juga mengancam akan menangkap Zohran Mamdani, jika ia mencegah penegak hukum federal melakukan penangkapan terkait imigrasi di kota itu.
Hal itu menanggapi pidato penerimaan Zohran yang mengatakan jika ia menjadi wali kota, ia akan menggunakan kekuasaannya untuk "menghentikan petugas [Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai] yang bertopeng untuk mendeportasi tetangga kita."
Ketika ditanya soal ini, Trump berkata, "Baiklah, kita harus menangkapnya."
"Banyak orang mengatakan dia berada di sini secara ilegal," klaim Trump tentang Mamdani, yang lahir di Uganda dan menjadi warga negara AS yang dinaturalisasi pada tahun 2018.
Dalam sebuah pernyataan, Zohran mengatakan ancaman Trump merupakan serangan terhadap demokrasi dan "upaya untuk mengirim pesan kepada setiap warga New York yang menolak bersembunyi dalam bayang-bayang: Jika Anda bersuara, mereka akan mengejar Anda."
Survei opini menunjukkan Mamdani unggul atas Cuomo. Berdasarkan jajak pendapat terbaru RealClearPolitics pada Senin (3/11), Mamdani memimpin dengan 45,8 persen suara, unggul 14,7 poin atas Cuomo yang memperoleh 31,1 persen. Sementara itu, kandidat wali kota dari Partai Republik, Curtis Sliwa, berada di posisi ketiga dengan 17,3 persen.