Media Asing Soroti Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional RI

CNN Indonesia
Senin, 10 Nov 2025 14:25 WIB
Sejumlah media internasional soroti pemberian gelar pahlawan nasional ke Presiden ke-2 RI Soeharto.
Media asing soroti gelar pahlawan nasional yang diberikan Prabowo untuk Soeharto. Foto: CNN Indonesia/Muhammad Naufal
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah media internasional menyoroti pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia (RI) Soeharto.

Pada Senin (10/11) ini, Soeharto resmi dianugerahkan gelar pahlawan nasional oleh Presiden Prabowo Subianto. Prosesi ini digelar bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Media Malaysia, Malay Mail, dalam artikel berjudul "Indonesia names Suharto a national hero despite protests over his legacy" mewartakan penganugerahan gelar ini diberikan di tengah protes para aktivis pro-demokrasi dan keluarga yang terdampak kebijakan rezim Soeharto di masa lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Malay Mail menyoroti bahwa Soeharto merupakan sosok pemimpin yang dipaksa turun karena berbagai tuduhan seperti dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), korupsi, dan nepotisme.

"Indonesia memberikan gelar pahlawan nasional hari ini kepada mantan Presiden Suharto, yang dipaksa turun jabatan pada 1998 dalam protes keras yang mengakhiri pemerintahan tiga dekadenya buntut tuduhan pelanggaran HAM, korupsi, dan nepotisme," demikian tulis Malay Mail.

Malay Mail memahami bahwa pemberian gelar ini dilakukan oleh Prabowo, yang notabene adalah mantan menantu Soeharto. Media Negeri Jiran itu juga menuliskan komentar dari seorang warga Indonesia yang tinggal di Timor Leste yang memprotes pemberian gelar terhadap Soeharto.

Timor Leste merupakan eks wilayah RI yang pernah diserbu pasukan militer di bawah perintah Soeharto.

Selain itu, Malay Mail juga mengutip pernyataan mantan jaksa agung yang menggarisbawahi masa lalu Prabowo di masa pemerintahan Soeharto, yang berperan sebagai pemimpin Kopassus selaku pasukan militer yang menyerbu Timor Leste.

Media Singapura, Channel News Asia (CNA), juga mengabarkan soal penganugerahan ini. Dalam artikel bertajuk "Indonesia grants national hero status to late strongman President Suharto", CNA menulis bahwa Soeharto diberi gelar pahlawan nasional bersamaan dengan sejumlah tokoh, salah satunya aktivis buruh Marsinah, yang diculik dan tewas dibunuh selama rezim Soeharto.

"Suharto mengenakan seragam militernya di dalam foto. Potretnya berada di barisan depan di antara foto Presiden ke-3 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur serta aktivis buruh Marsinah, yang diculik dan dibunuh saat rezim Suharto," demikian tulis CNA.

Media Jepang Nikkei Asia juga melaporkan soal pemberian gelar pahlawan nasional ini. Dalam artikel berjudul "Indonesia names late dictator Suharto a national hero", Nikkei Asia menggarisbawahi penganugerahan yang dilakukan Prabowo meskipun ada riak protes dari para aktivis HAM dan antirasuah.

Media China, South China Morning Post (SCMP), juga menyoroti prosesi tersebut. Sama seperti media-media sebelumnya, SCMP mencatat bahwa pemberian gelar ini dilakukan di tengah protes masyarakat, terutama dari kalangan aktivis HAM.

"Gelar itu diberikan dalam prosesi yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, mantan menantu Suharto, meskipun ada protes dari aktivis pro-demokrasi dan keluarga yang terdampak kebijakan tangan besinya," tulis SCMP.

(blq/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER