Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) menyita sebuah kapal tanker di perairan Teluk yang membawa muatan petrokimia tujuan Singapura, atas dugaan pelanggaran.
Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) dan sumber keamanan maritim mengatakan Iran mencegat kapal tanker minyak dan mengalihkannya ke perairan teritorial Iran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir Reuters, kapal tanker berbendera Kepulauan Marshall, Tahara, telah berlayar di lepas pantai Uni Emirat Arab dan membawa muatan gas oil berkadar sulfur tinggi melalui Samudra Hindia, dalam perjalanan ke Singapura dari Sharjah di UEA.
Manajemen kapal, Columbia Shimpanagement, mengatakan telah kehilangan kontak dengan Talara sejak Jumat (14/11) pagi, sekitar 20 mil laut lepas pantai Khor Fakkan, UEA.
Columbia Shipmanagement mengatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, termasuk badan keamanan maritim dan pemilik kapal. Kapal itu dimiliki Pasha Finance yang berkantor pusat di Siprus.
Dalam sebuah pernyataan, militer AS mengatakan pihaknya mengetahui insiden itu dan secara aktif memantau situasi.
Ini adalah laporan pertama Teheran yang menyita sebuah kapal tanker sejak serangan Israel AS ke Teheran pada Juni lalu.
IRGC Iran diketahui secara berkala menyita kapal-kapal komersial di perairan Teluk dalam beberapa tahun terakhir terkait pelanggaran maritim seperti dugaan penyelundupan, pelanggaran teknis, hingga sengketa hukum.
Namun, pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan insiden itu mengejutkan karena Iran belum melakukan operasi semacam itu dalam beberapa bulan terakhir.
Iran telah membatasi aktivitas militernya di kawasan tersebut sejak serangan 12 hari Israel pada bulan Juni, yang diikuti oleh Amerika Serikat. Penyitaan kapal terakhir yang dilaporkan terjadi pada bulan April 2024.
(dna)