Rusia 'Ngamuk' Prancis Mau Jual 100 Jet Tempur Rafale ke Ukraina

CNN Indonesia
Rabu, 19 Nov 2025 16:59 WIB
Rusia 'mengamuk' dan kecam Perancis karena menandatangani perjanjian untuk jual 100 jet tempur Rafale ke Ukraina.
Ukraina mau beli jet tempur Rafale dari Rusia. (REUTERS/Samuel Rajkumar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia 'mengamuk' dan kecam Prancis karena menandatangani perjanjian untuk jual 100 jet tempur Rafale ke Ukraina.

"Paris sama sekali tidak bantu menciptakan perdamaian, tapi mendorong sikap militer dan pro-perang," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dikutip The Eurasian Times.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak peduli pesawat yang diserahkan ke rezim Kyiv, hal ini tidak akan mengubah situasi di garis depan dan dinamika," tambahnya pada Selasa (18/11).

Kritik keras oleh Rusia ini terjadi ketika Istana Elysee mengonfirmasi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi Paris pada Senin (17/11).

Zelensky mengatakan mereka akan memiliki sistem pertahanan udara setelah menandatangani nota kesepahaman dengan Presiden Perancis, Emmanuel Macron, di Pangkalan Angkatan Udara Villacoublay di barat daya Paris.

"Kami akan memiliki sistem pertahanan udara terhebat, salah satu yang terhebat di dunia," ujarnya seperti dikutip CNN.

Macron mengatakan beberapa pengiriman drone, dan bom dilakukan dalam jangka waktu singkat dengan komitmen manufaktur dibuat untuk tiga tahun mendatang.

Istana Elysee mengatakan pembelian tercantum dalam surat perjanjian itu akan berlangsung selama 10 tahun ke depan.

Penandatanganan kesepakatan 100 jet tempur Rafale dan perlengkapan militer lainnya ini bertujuan untuk mendukung Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.

Dokumen itu juga mencakup rencana kerja sama untuk sistem pertahanan udara SAMP-T generasi baru yang masih dikembangkan, radar, dan drone.

Zelensky mengatakan kesepakatan itu sebagai "kesepakatan bersejarah."

Sementara itu, Macron menegaskan sekarang merupakan momen sulit dalam konflik yang dimulai Rusia menginvasi ke Ukraina pada Februari 2022.

"Rusia memilih memperpanjang dan meningkatkan perang ini," katanya bersama Zelensky, sambil menuduh Rusia memiliki kecanduan perang.

Tetapi Macron berharap perdamaian dapat dicapai sebelum 2027, ketika masa jabatannya berakhir.

Zelensky sebelumnya telah menyetujui surat niat untuk membeli 100 hingga 150 jet tempur Gripen dari Swedia.

Sebelumnya Perancis sudah mengirim jet Mirage ke Kyiv, namun ini kali pertama mereka menjanjikan pengiriman Rafale.

Perancis akan memakai anggaran nasional dan mekanisme pinjaman Uni Eropa, walau berpotensi mendapat penolakan Jerman dalam membantu Kyiv..

Kunjungan Zelensky kali ini merupakan yang kesembilan sejak invasi besar Rusia dimulai.

Kunjungan itu berlangsung menjelang musim dingin yang diprediksi para analis akan sulit bagi Kyiv karena tekanan militer Moskow terus meningkat.

Pada malam sebelumnya, serangan Rusia menewaskan tiga orang di wilayah Kharkiv dan tujuh orang tewas setelah Rusia menggempur blok apartemen di Kyiv pada Jumat (14/11).

Menurut Kementerian Pertahanan Moskow, tentara Rusia merebut tiga desa lagi di wilayah timur Ukraina.

Upaya Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mendorong tercapainya kesepakatan damai terhenti karena Moskow menolak gencatan senjata.

Dengan jet Rafale baru yang akan tiba setelah perang berakhir, Macron mengatakan: "Tidak akan ada perdamaian berkelanjutan tanpa adanya angkatan bersenjata Ukraina yang tangguh."

(rnp/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER