Trump Semprot Jurnalis saat Ditanya Kasus Jeffrey Epstein: Diam, Babi

CNN Indonesia
Jumat, 21 Nov 2025 18:50 WIB
Presiden Donald Trump menghina jurnalis dengan menyebutnya "babi" karena ditanya seputar kasus pelaku pelecehan sekaligus perdagangan seks Jeffrey Epstein.
Presiden Donald Trump menghina jurnalis dengan menyebutnya "babi" karena ditanya seputar kasus pelaku pelecehan sekaligus perdagangan seks Jeffrey Epstein. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghina seorang jurnalis dengan menyebutnya "babi" saat ditanya terkait kasus pelecehan sekaligus perdagangan seks Jeffrey Epstein.

Kasus ini menyeret sederet tokoh publik termasuk Trump sendiri meski sejauh ini belum ada bukti jika sang presiden AS terlibat dalam jaringan kejahatan Epstein, meski keduanya terbukti memiliki hubungan dekat terutama dalam bisnis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat di pesawat kepresidenan Air Force pekan lalu, Trump mendapat pertanyaan soal email yang baru-baru ini dirilis khususnya yang menyangkut politikus Republik itu.

Dalam dokumen itu, Epstein menyebut Trump berbahaya dan mengatakan telah bertemu dengan beberapa orang yang yang jahat. Salah satu jurnalis yang bertugas di Gedung Putih bertanya soal email tersebut.

"Pak, apa arti tulisan Jeffrey Epstein yang menyebut di dalam emailnya, dia mengatakan Anda 'tahu soal anak-anak perempuan'?" ujar wartawan itu bertanya.

Trump lalu menjawab tak tahu menahu soal masalah itu dan mengatakan publik seharusnya fokus ke nama-nama yang disebut dalam email, termasuk eks Presiden AS Bill Clinton.

"Saya tak tahu apapun soal itu. Mereka seharusnya mengumumkan sejak lama," kata Trump dalam video yang diunggah Washington Post.

"Itu benar-benar apa yang dia maksud saat dia menghabiskan waktu dengan Bill Clinton, dengan rektor Harvard, Anda tahu siapa dia, Summers, Larry Summer. Siapa pun itu lah, dan orang-orang lain yang menghabiskan waktu bersama Jeffrey Epstein," imbuh dia.

Lebih lanjut, Trump mengeklaim punya hubungan yang sangat buruk selama bertahun-tahun dengan Epstein. Namun, pelaku kriminal itu melihat relasi tersebut sebagai kekuatan.

Sebagaimana orang berpengaruh di New York era 1990-an, Trump disebut menjadi rekan Epstein, yang berupaya menggaet selebritas untuk memoles bisnis dia.

"Karena saya dulu presiden [di periode pertama]. Jadi dia menulis memo untuk diri sendiri. Saya kesal," ungkap dia.

Epstein sempat dipenjara karena kejahatannya. Dia lalu bunuh diri pada 2019.

Jurnalis Bloomberg di Gedung Putih, Catherine Lucey, lalu mencoba mengajukan pertanyaan lanjutan soal kasus yang sama.

"Pak, jika ada yang memberatkan dalam file tersebut, Pak?

Trump lalu menoleh ke Lucey dan berkata, "Diam. Diam, babi."

Pekan lalu, Partai Demokrat membongkar email Epstein. Dalam surat elektronik itu, ada indikasi Trump mengetahui kejahatan penjahat seksual tersebut.

Dalam surel tertanggal April 2011 yang ditujukan ke rekan lama Ghislaine Maxwell, Epstein mengatakan Trump menghabiskan banyak waktu dengan perempuan. Perempuan tersebut diduga Virginia Giuffre.

Dalam email itu pula, Epstein mengatakan Trump tahu anak-anak perempuan yang jadi korban kejahatan dia.

Trump dan Gedung Putih berulang kali membantah email tersebut. Pebisnis sekaligus politikus itu bahkan balik menuding Demokrat yang ingin mengalihkan isu dari shutdown.

"Demokrat kembali mencoba untuk mengangkat hoaks Jeffrey Epstein karena mereka akan melakukan apapun untuk mengelak betapa buruknya mereka selama shutdown, dan banyak masalah lain," kata Trump di Truth Social.

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER