Pasukan PBB Laporkan 10 Ribu Pelanggaran Israel di Wilayah Lebanon

CNN Indonesia
Sabtu, 22 Nov 2025 12:50 WIB
UNIFIL sebut Israel melakukan 10 ribu pelanggaran di wilayah Lebanon dalam setahun. (REUTERS/ALI HANKIR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) melaporkan lebih dari 10 ribu pelanggaran yang dilakukan Israel di wilayah negara tersebut pada Kamis (20/11).

Sepuluh ribu pelanggaran tersebut terjadi sejak gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah mulai berlaku pada akhir tahun 2024.

Jika dirinci sejak November 2024 lalu, terjadi sebanyak 7.500 pelanggaran udara oleh Israel dan 2.500 pelanggaran darah di utara Garis Biru. Semua terjadi di dalam wilayah Lebanon.

"Ketenangan yang rapuh berlaku di sepanjang Garis Biru," tulis UNIFIL, melansir Middle East Monitor. Garis Biru sendiri menandai garis penarikan Israel dari Lebanon pada tahun 2000.

UNIFIL telah bekerja sama dengan tentara Lebanon untuk melakukan patroli harian. Patroli dilakukan untuk mencegah eskalasi dan membantu memulihkan stabilitas di Lebanon selatan.

Selain itu, UNIFIL juga melaporkan telah menemukan lebih dari 360 gudang senjata terbengkalai yang diserahkan kepada tentara Lebanon.

Pada 5 September lalu, pemerintah Lebanon menyetujui rencana militer untuk memastikan semua senjata dimiliki sepenuhnya oleh negara. Namun, Hizbullah terus menolak seruan untuk menyerahkan senjatanya.

Sebelumnya, UNIFIL juga melaporkan aksi teranyar Israel di wilayah Lebanon dengan membangun tembok dalam teritori bagian selatan. Lokasi ini berdekatan dengan Garis Biru.

"Sebuah tembok beton berbentuk T didirikan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di barat daya Yaroun. Survei memastikan tembok itu menerobos Garis Biru, membuat 4 ribu meter persegi teritori Lebanon tidak bisa diakses oleh warga," ujar UNIFIL.

UNIFIL menyebut, keberadaan Israel dan pembangunan yang dilakukan di wilayah Lebanon sebagai pelanggaran terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 serta kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon.

Hanya saja, pasukan Israel membantu pernyataan UNIFIL. Mereka mengklaim, tembok tersebut dibangun pada tahun 2022 dan merupakan bagian dari rencana yang lebih luas.

(asr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK