Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Jadi 21 Orang, Termasuk Anak-anak

CNN Indonesia
Minggu, 23 Nov 2025 05:15 WIB
Serangan udara Israel di Gaza menewaskan 21 orang dan melukai puluhan lainnya, melanggar gencatan senjata. Kekerasan terus berlanjut meski ada perjanjian.
Badan Pertahanan Sipil Gaza mencatat 21 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam beberapa serangan udara Israel di wilayah Palestina, pada Sabtu (22/11). Ilustrasi (REUTERS/Ramadan Abed)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pertahanan Sipil Gaza mencatat 21 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam beberapa serangan udara Israel di wilayah Palestina, pada Sabtu (22/11).

Mahmud Bassal, juru bicara badan pertahanan sipil yang beroperasi di bawah otoritas Hamas, mengatakan puluhan warga Palestina itu meninggal dalam serangan Israel.

"21 orang gugur malam ini dalam lima serangan udara Israel yang terpisah, sebuah pelanggaran nyata terhadap gencatan senjata di Gaza," katanya, dikutip dari AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan pertama yang dilaporkan menargetkan sebuah kendaraan di lingkungan Al-Rimal di Kota Gaza bagian barat.

Orang-orang yang lewat mendekati reruntuhan, dengan anak-anak tampak berusaha menyelamatkan makanan dari dalam.

Dalam laporan Aljazeera, serangan mematikan terbaru terjadi pada jam sibuk bagi banyak keluarga pengungsi yang berusaha pergi ke toko roti dan pasar jalanan untuk membeli barang apa pun yang bisa mereka temukan sebelum kembali ke lokasi pengungsian.

Dalam rentang waktu dua jam, sejumlah warga Palestina tewas dalam serangan Israel. Mereka berada di dalam mobil, di dalam tempat penampungan, dan di dalam sisa-sisa rumah mereka.

Ini adalah pengingat bahwa kekerasan tentara Israel tidak pernah berakhir meskipun gencatan senjata yang ditengahi AS telah berlangsung selama enam minggu.

Sementara itu militer Israel mengatakan telah menewaskan atau menangkap lebih dari selusin pria bersenjata Palestina yang terjebak di sebuah terowongan di bawah kota Rafah.

"Beberapa saat yang lalu, pasukan yang beroperasi di Rafah timur menemukan dan menangkap seorang teroris tambahan yang berusaha melarikan diri dari infrastruktur teror bawah tanah di wilayah Rafah," kata militer dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Aljazeera.

"Di akhir pengejaran selama 24 jam, ke-17 teroris yang berusaha melarikan diri dari infrastruktur teror bawah tanah di Rafah timur berhasil dieliminasi atau ditangkap," demikian pernyataan militer Israel.

Tentara "tetap dikerahkan sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dan akan terus beroperasi untuk menghilangkan segala ancaman, membongkar infrastruktur teror, dan mempertahankan diri di wilayah tersebut", tambahnya.

Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata yang dimediasi AS yang mulai berlaku sejak Oktober lalu, setelah lebih dari dua tahun perang.

Pada hari Rabu, Gaza mengalami salah satu hari paling mematikan sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlaku, dengan para pejabat melaporkan 27 korban jiwa.

Menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas pada hari Kamis, 312 warga Palestina telah tewas oleh militer Israel sejak gencatan senjata diberlakukan.

Perang tersebut dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel, yang mengakibatkan kematian 1.221 orang.

Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 69.733 orang, menurut data dari Kementerian Kesehatan yang dianggap PBB dapat diandalkan.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Hamas melanggar gencatan senjata di Jalur Gaza pada Sabtu.

"Hari ini, Hamas kembali melanggar gencatan senjata, mengirim seorang teroris ke wilayah yang dikuasai Israel untuk menyerang tentara IDF. Sebagai tanggapan, Israel menghabisi lima teroris senior Hamas," kata Kantor Netanyahu di X, merujuk pada wilayah di belakang Garis Kuning di Gaza, yang telah ditarik mundur oleh pasukan Israel.

"Israel telah sepenuhnya menghormati gencatan senjata, Hamas belum... Kami kembali menyerukan kepada para mediator untuk mendesak Hamas memenuhi kewajibannya dalam gencatan senjata," ujarna.

Kedua belah pihak saling menuduh melanggar gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 10 Oktober.

Militer Israel mengatakan seorang "teroris bersenjata" telah melintasi apa yang disebut batas Garis Kuning di Jalur Gaza, tempat pasukan Israel telah mundur, dan menembaki tentara, dalam "pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata".

(fra/afp//fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER