Serangan Udara Israel Targetkan Hizbullah di Lebanon, 5 Orang Tewas

CNN Indonesia
Minggu, 23 Nov 2025 23:39 WIB
Israel melancarkan serangan udara di Beirut, menargetkan pimpinan Hizbullah. Lima orang tewas dan 28 terluka akibat serangan tersebut.
Ilustrasi. Israel melancarkan serangan udara di Beirut, menargetkan pimpinan Hizbullah. Lima orang tewas dan 28 terluka akibat serangan tersebut. (Foto: REUTERS/ALI HANKIR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Israel melancarkan serangan udara ke Beirut, Lebanon, dan menargetkan pimpinan Hizbullah. Akibat serangan itu, lima orang dilaporkan tewas.

Serangan terjadi di kawasan selatan Beirut, area padat penduduk yang berada di bawah komando Hizbullah. Menurut laporan Kementerian Kesehatan Lebanon, lima orang tewas dan 28 lainnya terluka dalam serangan yang terjadi pada Minggu (23/11) itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor Perdana Menteri israel Benjamin Netanyahu mengungkap bahwa ini merupakan serangan terbaru terhadap target di Lebanon. Sebelumnya, Israel dan Hizbullah sepakat gencatan senjata selama setahun.

"Beberapa saat lalu, di jantung Beirut, IDF menyerang Kepala Staff Hizbullah, yang telah memimpin pembangunan dan persenjataan kembali organisasi teroris tersebut," demikian pernyataan kantor perdana menteri, Minggu (23/11), melansir AFP.

"Israel bertekad bertindak untuk mencapai tujuannya di mana pun dan kapan pun," lanjut pernyataan tersebut.

Laporan AFP mengungkap serangan itu menghancurkan lantai tiga dan empat sebuah bangunan sembilan lantai. Ambulans langsung bersiaga di sekitar lokasi dan tim penyelamat memeriksa unit-unit apartemen.

Menurut laporan kantor Berita Nasional Lebanon (NNA), ada tiga rudal yang ditembakan ke arah bangunan di wilayah Haret Hreik. Rudal-rudal tersebut merusak sejumlah kendaraan serta bangunan di sekitarnya.

Serangan pada Minggu menjadi yang pertama di kawasan selatan Beirut sejak 5 Juni, saat Israel menyerang pabrik drone milik Hizbullah. Serangan itu terjadi setelah serangan sebelumnya di kota selatan Aita al-Shaab, yang menurut Kementerian Kesehatan Lebanon menewaskan satu orang.

Hizbullah melemah setelah pertempuran dengan Israel, yang dimulai ketika kelompok itu mendukung sekutunya, Hamas, di Gaza pada Oktober 2023 melalui baku tembak lintas batas yang kemudian meningkat menjadi perang penuh selama dua bulan.

Lebanon sejak itu berada di bawah tekanan dari Israel dan Amerika Serikat untuk melucuti senjata Hizbullah. Namun, kelompok tersebut menolak tuntutan itu.

Netanyahu sebelumnya pada Minggu menegaskan bahwa Israel akan melakukan "segala yang diperlukan" untuk menghentikan Hizbullah memulihkan kekuatan di Lebanon.

(dmi/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER