Venezuela buka suara usai Amerika Serikat menetapkan organisasi Cartel de los Soles (Kartel Matahari) yang diyakini dipimpin Presiden Nicolas Maduro sebagai kelompok teroris.
Kementerian Luar Negeri Venezuela menganggap langkah pemerintahan Presiden Donald Trump itu "kebohongan konyol" yang bertujuan membuka jalan bagi intervensi militer yang "ilegal" dan "tidak sah" AS ke Venezuela.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peningkatan signifikan pengerahan militer AS di dekat Venezuela belakangan memicu spekulasi bahwa Trump berambisi menggulingkan rezim sosialis Nicolas Maduro.
Washington berdalih operasi militer ini penting lantaran meyakini Maduro memimpin Kartel Matahari dan terlibat perdagangan narkoba di kawasan itu.
"Ini hanya bertujuan membenarkan intervensi yang tidak sah dan melanggar hukum terhadap Venezuela," bunyi pernyataan Kemlu Venezuela.
Sementara itu, Maduro tampil dalam dua acara publik pada Senin pekan ini tanpa menyinggung langkah yang ditetapkan AS itu. Ia justru menegaskan kembali bahwa Venezuela akan tetap berjaya.
"Apa pun yang mereka lakukan, di mana pun mereka melakukannya, dengan cara apa pun mereka melakukannya, mereka tidak akan mampu mengalahkan Venezuela. Kita tidak terkalahkan," ujar Maduro dalam program televisi mingguannya seperti dikutip AFP.
AS telah mengerahkan kapal induk terbesar di dunia dan pasukan militer lainnya ke perairan dekat Venezuela sebagai bagian dari kampanye resmi untuk memberantas jalur perdagangan narkoba di Amerika Latin.
Pemerintahan Trump mengklaim bahwa Cartel de los Soles adalah sindikat perdagangan narkoba yang dipimpin Maduro, dan menawarkan hadiah sebesar 50 juta dolar AS untuk penangkapannya.
Namun Venezuela dan negara-negara pendukungnya menegaskan bahwa organisasi tersebut tidak pernah ada.
Sejumlah pakar Venezuela menyebut apa yang disebut Washington sebagai Cartel de los Soles sebenarnya mengacu pada korupsi pejabat tinggi yang dimanfaatkan kelompok kriminal.
Sejauh ini, operasi militer AS yang membombardir sejumlah kapal diduga menyelundupkan narkoba di Venezuela dan sekitarnya telah menewaskan sedikitnya 83 orang sejak September.
Meski militer AS merilis sejumlah dokumentasi soal kapal-kapal yang dibom tersebut, sampai saat ini tidak ada bukti yang dipublikasikan bahwa kapal-kapal tersebut membawa narkoba.
Sementara itu, penetapan Kartel Matahari sebagai organisasi teroris memberi dasar hukum bagi AS untuk meningkatkan tekanan terhadap otoritas Venezuela, salah satunya pembekuan aset dan saham terkait di Negeri Paman Sam.
(rds)