Ditangkap Ukraina, Tentara Bayaran Asing Merasa Ditipu Rusia

CNN Indonesia
Rabu, 26 Nov 2025 12:00 WIB
Sebanyak 200 tentara bayaran asing dari 37 negara ditangkap saat bertempur untuk Rusia dan kini ditawan militer Ukraina.
Ilustrasi. (iStockphoto/LukaTDB)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 200 tentara bayaran asing dari 37 negara ditangkap saat bertempur untuk Rusia dan kini ditawan militer Ukraina.

Menurut keterangan Badan Koordinasi Ukraina untuk Penanganan Tawanan Perangara, para tawanan itu berasal dari banyak negara, seperti Kenya, Nepal, Tajikistan, dan sejumlah negara lain. Mereka mengaku ditipu oleh Rusia untuk bergabung perang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari situs CNN, para tahanan sebenarnya tidak ingin ikut berperang, dan Rusia diduga memakai tipu daya, suap, dan ancaman untuk merekrut warga asing masuk ke militer mereka.

Karena Rusia kesulitan merekrut warga sendiri untuk bertempur di Ukraina, negara itu mengandalkan warga asing untuk memperkuat pasukannya.

Kepala markas besar tawanan perang Ukraina, Brigadir Jenderal Dmitry Usov, mengatakan sebanyak 18.000 orang asing dari 128 negara pernah atau sedang bertempur untuk Rusia.

Angka itu belum termasuk ribuan tentara Korea Utara yang dikirim untuk membantu Rusia sebagai bagian dari kerja sama militer kedua negara.

Peningkatan jumlah warga asing yang bertempur di Ukraina, menciptakan banyak negara mulai protes kepada Rusia untuk berhenti merekrut warga negara mereka.

Pada awal bulan ini, Presiden Kenya William Ruto mengatakan keprihatinan terhadap "sejumlah remaja Kenya yang direkrut secara ilegal untuk berperang dalam konflik itu."

Pemerintah Afrika Selatan akan menyelidiki sedikitnya 17 warganya yang ikut perang setelah mereka mengirim pesan darurat meminta bantuan untuk pulang dari Donbas di Ukraina Timur.

Sehari setelah itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Randhir Jaiswal, mengatakan sebanyak 44 warga India sedang bertempur untuk Rusia, dan pemerintah India "kembali mengangkat masalah ini kepada Rusia untuk segera dibebaskan dan menghentikan praktik itu."

Ia menambahkan pemerintah India sedang mengambil langkah-langkah untuk mencegah warganya ditipu untuk bergabung oleh Rusia.

Intelijen Pertahanan Ukraina mengatakan kepada CNN, jumlah warga asing ditemukan bertempur meningkat setiap tahun sejak invasi Rusia pada 2022, dengan kenaikan tajam pada tahun ini.

Menurut Kyiv, jumlah orang asing yang ditangkap oleh pasukan Ukraina dalam sembilan bulan pertama tahun ini dua kali lipat dari total tahun lalu, dan angka tahun lalu sendiri lima kali lebih tinggi daripada tahun 2023.

Kementerian Luar Negeri dan Militer Rusia belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar CNN, meski sebelumnya Moskow membantah tuduhan mereka memaksa warga asing untuk bergabung.

(rnp/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER