Sejumlah negara Asia Tenggara belakangan diterjang banjir hingga puluhan orang tewas dan ribuan orang mengungsi.
Di Malaysia, tujuh negara bagian dilaporkan terendam hingga 13.782 orang terdampak. Kantor berita Malaysia Bernama mencatat negara bagian Kelantan menjadi wilayah yang paling parah terkena banjir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan portal Infobencana Kementerian Kesejahteraan Sosial (JKM) Malaysia, ada 33 pusat penampungan sementara (PPS) yang telah didirikan di empat wilayah Kelantan.
Tujuh negara bagian Malaysia yang terendam banjir sendiri, yakni Kelantan, Penang, Perlis, Perak, Kedah, Terengganu, dan Selangor.
Di Thailand, sejumlah wilayah juga diterjang banjir hingga 33 orang meninggal dunia. Setidaknya 10 provinsi Negeri Gajah Putih terendam, dengan Kota Hat Yai di Provinsi Songkhla menjadi yang terparah terdampak banjir.
Lebih dari dua juta warga Thailand dilaporkan terdampak. Meski begitu, hanya 13 ribu orang yang harus mengungsi.
Di Vietnam, sebanyak 98 orang meninggal dunia akibat banjir. Menurut pemerintah, lebih dari 1.000 rumah rusak atau hancur akibat banjir dan lebih dari 80 ribu hektar sawah dan perkebunan juga rusak.
Hujan lebat yang mengguyur wilayah ASEAN ini terjadi saat monsun berembus. Pusat Prediksi Iklim AS memperingatkan cuaca yang lebih basah kemungkinan masih akan terus terjadi selama sepekan ke depan, termasuk di Filipina.
Monsun memang kerap mengakibatkan banjir di negara Asia Tenggara. Namun, tahun ini, hujan yang terjadi lebih lebat dari biasanya.
Monsun merupakan angin yang berubah arah tiap setengah tahun. Monsun terjadi karena adanya perubahan suhu antara belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.
(blq/bac)