Cerita Pilu WNI Saksikan Kebakaran 7 Apartemen di Hong Kong
Seorang warga negara Indonesia (WNI) menceritakan detik-detik kebakaran dahsyat yang menghanguskan tujuh blok apartemen di Hong Kong pada Rabu (26/11).
Sebanyak 44 orang meninggal dunia, dua di antaranya adalah WNI yang ikut menjadi korban tewas. WNI bernama Mita Wu membagikan video kebakaran dahsyat tersebut di akun Facebooknya.
"Ya Allah hati rasanya deg-degan, nyesek lihat langsung. RIP (rest in peace) untuk para korban," kata Mita kepada CNNIndonesia.com.
WNI yang sudah 25 tahun tinggal di Hong Kong itu bercerita awalnya dia mendengar kabar kebakaran dari radio di rumahnya.
"Mulai ada api kemarin sore (Rabu, red) sekitar jam 14.51," katanya.
Mita tidak tahu dari mana api berawal. Namun apartemen yang terbakar memang sedang di renovasi sejak Juli 2024.
"Dari Juli 2024 sampai sekarang belum kelar," katanya. Para penghuni apartemen sebagian besar warga Hong Kong.
Mita menuturkan ketika kejadian di siang hari, apartemen itu biasanya hanya diisi oleh para lansia, sebab penghuni lain yang berusia muda sebagian besar sedang bekerja.
Dia juga menyebut gedung apartemen yang terbakar itu sudah tua sekitar 42 tahun. Dia mengaku selama puluhan tahun tinggal di Hong Kong, baru kali ini terjadi kebakaran besar.
Hal ini juga bersamaan dengan cuaca beberapa waktu terakhir yang cenderung kering, sehingga menyebabkan api cepat merembet.
Tanggapan KJRI Hong Kong
Konsulat Jenderal RI (KJRI) Hong Kong sudah menghubungi keluarga WNI terdampak guna memberikan kejelasan informasi sekaligus menginformasikan langkah penanganan selanjutnya. Selain itu, KJRI juga berkoordinasi dengan otoritas setempat dan agen ketenagakerjaan setempat terkait guna pengurusan repatriasi jenazah serta hak-hak terkait.
Dalam rilis tersebut, KJRI Hong Kong menyatakan terus berkomunikasi dengan otoritas setempat dan berbagai pihak untuk memantau perkembangan situasi serta memberikan pendampingan lanjutan kepada WNI yang terdampak. Termasuk penyediaan tempat singgah sementara dan logistik pada gedung KJRI Hong Kong.
Kebakaran melanda kompleks gedung apartemen di Wang Fuk Court, Tai Po, utara Hong Kong pada Rabu siang. Imbas kebakaran itu, 44 tewas, 45 orang dalam kondisi kritis, 279 masih hilang, dan 900 lainnya mengungsi.
Insiden itu menjadi salah satu kebakaran paling mematikan dalam beberapa dekade di Hong Kong, wilayah dengan beberapa blok apartemen tertinggi dan terpadat di dunia.
Saat kebakaran terjadi, sejumlah gedung sedang direnovasi dan terlihat banyak perancah bambu sebagai bagian konstruksi. Hingga kini penyebab kebakaran masih diselidiki. Menurut penyelidikan awal, petugas menemukan styrofoam di dalam gedung.
Pihak berwenang mengatakan styrofoam itu menyebabkan api menyebar lebih cepat di dalam blok dan membakar apartemen melalui koridor
(imf/dna)