KJRI Hong Kong Kirim Tim Pantau WNI Terdampak Kebakaran
KJRI Hong Kong memastikan terus memantau perkembangan situasi setelah kebakaran dahsyat melalap gedung-gedung apartemen di kompleks hunian Wang Fuk Court, termasuk kondisi para warga negara Indonesia (WNI) di sana.
Dalam pernyataan tertulis yang diunggah di media sosial pada Kamis (27/11) malam, KJRI Hong Kong juga meminta seluruh WNI tetap tenang dan mengikuti arahan petunjuk yang disampaikan otoritas setempat.
"KJRI Hong Kong telah mengirimkan tim ke lokasi kejadian guna berkoordinasi secara langsung dengan otoritas setempat, melakukan pendataan, dan asistensi sesuai dengan protokol keselamatan serta ketentuan setempat," kata KJRI.
"KJRI Hong Kong menyediakan posko kedaruratan dan dukungan logistik di gedung kantor KJRI Hong Kong, di alamat 127-129 Leighton Road, 6-8 Keswick Street, Causeway Bay."
KJRI Hong Kong juga memastikan telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dalam memastikan fasilitas bantuan, bahkan penerbitan paspor RI bagi WNI yang terdampak kebakaran.
Mereka juga menekankan kepada seluruh WNI di Hong Kong tetap waspada terhadap segala upaya penipuan yang secara tidak bertanggung jawab menggunakan kebakaran di Tai Po sebagai modus penipuan.
" KJRI Hong Kong, berkoordinasi dengan otoritas setempat, memastikan fasilitasi bantuan kepada seluruh WNI/PMI yang terdampak insiden kebakaran di Tai Po, termasuk penerbitan kembali dokumen Paspor RI, serta dokumen terkait lainnya yang hilang sebagai akibat kebakaran dimaksud."
"Hindari pengiriman uang kepada individu maupun kelompok dengan identitas dan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya," pesan KJRI Hong Kong.
Dua WNI sebelumnya dikonfirmasi menjadi korban tewas dalam kebakaran dahsyat yang melanda tujuh apartemen di Hong Kong.
"Hingga saat ini, 2 (dua) orang WNI dinyatakan meninggal dunia dan 2 (dua) orang lainnya mengalami luka-luka," demikian pernyataan resmi KJRI Hong Kong yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (27/11).
"Semua korban merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sektor domestik."
KJRI Hong Kong sudah menghubungi keluarga WNI terdampak guna memberikan kejelasan informasi sekaligus menginformasikan langkah penanganan selanjutnya.
Kebakaran melanda kompleks gedung apartemen di Wang Fuk Court, Tai Po, utara Hong Kong pada Rabu siang. Imbas kebakaran itu sedikitnya 83 orang telah dikonfirmasi tewas.
Insiden itu menjadi salah satu kebakaran paling mematikan dalam beberapa dekade di Hong Kong, wilayah dengan beberapa blok apartemen tertinggi dan terpadat di dunia.
Tiga orang, dua direktur dan seorang konsultan teknik dari Prestige Construction, firma yang dikontrak untuk melakukan pemeliharaan gedung-gedung tersebut atas kebakaran mematikan itu.
Polisi mengatakan mereka yang ditangkap dicurigai melakukan pembunuhan karena telah menggunakan material yang tidak aman.
(chri)