Turki Pamer Uji Coba Jet Tempur Nirawak, Perdana Luncurkan Rudal

CNN Indonesia
Senin, 01 Des 2025 10:20 WIB
Turki pamer uji coba jet tempur canggih tanpa awak atau UAV, Bayraktar KIZILELMA, dan berhasil menembakkan rudal dari pesawat itu pada Minggu (30/11).
Jet tempur nirawak Turki Bayraktar Kizilelma. (Yasin AKGUL / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Turki pamer uji coba jet tempur canggih tanpa awak atau UAV, Bayraktar KIZILELMA, dan berhasil menembakkan rudal dari pesawat itu pada Minggu (30/11).

Bayraktar KIZILELMA menjadi UAV pertama di dunia yang berhasil menembakkan rudal udara-ke-udara jarak jauh dan mengenai pesawat target bermesin jet dalam uji coba di lepas pantai Sinop.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir situs Anadolu Agency, perusahaan pertahanan Turki Baykar pada Minggu (30/11) menyatakan, KIZILELMA meluncurkan rudal udara-ke-udara GOKDOGAN buatan lokal, mengenai sasaran jet berkecepatan tinggi dengan akurasi tinggi.

Rudal itu dilepaskan dari bawah sayap jet tempur tanpa awak setelah sasaran terdeteksi dan menggunakan radar AESA MURAD milik ASELSAN.

Peristiwa itu menjadi penerbangan Turki perdana ketika pesawat nasional UAV menembakkan rudal udara-ke-udara buatan dalam negeri, dibimbing oleh radar nasional, ke arah target di udara.

Keberhasilan itu membuktikan KIZILELMA satu-satunya platform tanpa awak di dunia yang memiliki kemampuan tempur udara-ke-udara.

Desain berjejak radar rendah dan sensor canggih KIZILELMA memungkinkan platform itu mendeteksi pesawat musuh dari jarak jauh tanpa terdeteksi.

Platform itu menggabungkan teknologi seperti radar AESA MURAD dan sistem penargetan TOY GUN yang mampu membawa berbagai jenis amunisi produksi lokal.

Dalam pengujian sebelumnya, KIZILELMA mencatat hantaman langsung menggunakan amunisi TOLUN dan TEBER-82.

Serangan udara-ke-udara terbaru itu menegaskan kesiapan operasional untuk misi udara-ke-darat sekaligus udara-ke-udara serta memperluas kontribusinya bagi strategi pertahanan Turki.

Sejak 2003, Baykar, mendanai seluruh proyek UAV secara mandiri dan kini menjadi pemain global dalam ekspor drone.

Perusahaan itu pada 2023, meraih pendapatan ekspor sebesar US$1,8 miliar (sekitar Rp29.9 triliun) dan mengulang capaian yang sama pada 2024, dengan 90% pendapatan dari pasar ekspor.

Baykar meneken perjanjian ekspor untuk UAV Bayraktar TB2 dengan 36 negara dan untuk Bayraktar AKINCI dengan 16 negara.

Perusahaan itu tercatat sebagai eksportir terbesar di sektor pertahanan Türki selama empat tahun terakhir.

(rnp/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER