Kapal Patroli China & Jepang Bersitegang di Perairan Pulau Sengketa
Kapal patroli China dan Jepang bersitegang di perairan Pulau Senkaku/Diaoyu yang disengketakan dua negara itu, pada Selasa (2/12)
Jepang menyebut pulau itu sebagai Senkaku, sementara Beijing mengklaim pulau tersebut sebagai Diaoyu milik China.
Insiden berawal saat kapal patroli penjaga pantai China mengusir kapal nelayan Jepang dari perairan Kepulauan Senkaku/Diaoyu, di Laut China Timur, sebelah timur laut Taiwan dan barat daya Jepang.
Sementara itu, Penjaga Pantai Jepang menyebut mereka telah mencegah dan mengusir dua kapal penjaga pantai China ketika mendekati kapal nelayan itu pada Selasa (2/12) dini hari, seperti dikutip dari Reuters.
Namun, China dan Jepang memberikan versi berbeda tentang konfrontasi maritim yang melibatkan penjaga pantai mereka dengan kapal nelayan Jepang.
Penjaga Pantai China mengatakan kapal nelayan Jepang memasuki perairan Kepulauan Senkaku secara ilegal dan pernyataan itu itu juga menegaskan pulau-pulau itu adalah wilayah China.
Insiden itu terjadi menyusul ketegangan diplomatik antara China dan Jepang yang meningkat sejak Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi memberi tahu parlemen pada 7 November.
Takaichi menyatakan serangan China terhadap Taiwan yang bisa memicu respons militer dari Tokyo.
Ia saat itu berujar penggunaan kekuatan militer China terhadap Taiwan bisa "menimbulkan situasi yang mengancam kelangsungan hidup bagi Jepang."
Menurut Takaichi, konflik Taiwan dapat menimbulkan ancaman bagi Jepang, mengingat jarak kedua wilayah yang hanya terpaut 110 kilometer.
China menilai pernyataan Takaichi itu bisa merusak hubungan China dan Jepang, serta memicu amarah hingga kecaman keras dari rakyat China.
Namun, pernyataan itu enggan ditarik oleh Takaichi sehingga ketegangan semakin meningkat, di mana Jepang melarang warganya untuk ke China, dan sebaliknya.
China juga memberi peringatan kepada warga China di Jepang untuk berhati-hati dan menghindari kerumunan besar.
(rnp/bac)