Trump Hina Imigran Somalia di AS 'Sampah'
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghina imigran Somalia di AS sebagai "sampah".
Hinaan itu disampaikan saat Trump bicara di rapat kabinet pada Selasa (2/12) lalu.
Lihat Juga :KILAS INTERNASIONAL Netanyahu Tetap ke New York hingga Trump Setop Izin Imigran 19 Negara |
Trump mulanya menyuarakan ketidaksukaannya terhadap imigran Somalia di AS. Ia berujar warga negara Afrika Timur itu terlalu bergantung pada AS dan tidak memberikan kontribusi apa pun bagi Amerika Serikat.
"Mereka tidak berkontribusi apa-apa. Jujur saja, saya tidak mau mereka ada di negara kita," kata Trump, seperti dikutip Associated Press.
"Negara mereka tidak baik karena suatu alasan. Negara Anda buruk dan kami tidak mau mereka ada di negara kami," tukasnya.
Ucapan Trump itu bukan cuma dilontarkan kepada imigran Somalia, tetapi juga kepada Ilhan Omar, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berasal dari Somalia namun merupakan warga AS.
Trump menyebut Omar dan teman-temannya "sampah" serta negaranya "bau", di mana warganya cuma bisa mengeluh tanpa memberikan manfaat.
"Mereka ini orang-orang yang tidak bisa melakukan apa-apa selain mengeluh. Mereka komplain dan tidak mendapatkan apa-apa dari negara mereka ... Kalau mereka datang dari neraka, mengeluh, dan hanya menggerutu terus, kami tidak bisa menerima mereka di negara kita. Biar saja mereka balik ke tempat asalnya," kata Trump, seperti dikutip The Guardian.
Pernyataan Trump ini muncul saat pemerintah AS tengah meningkatkan penegakan imigrasi terhadap warga Somalia di Minnesota.
The New York Times melaporkan pada Selasa bahwa wilayah Minneapolis-St. Paul akan mengalami deportasi massal pekan ini. Ini merupakan tempat tinggal sebagian besar imigran Somalia di AS.
Menurut The New York Times, upaya deportasi ini akan melibatkan "tim penyerang" yang terdiri dari petugas imigrasi ICE serta petugas federal lainnya yang berkisar 100 orang.
Warga Somalia datang ke Minnesota dan negara bagian AS lain sejak tahun 1990-an. Mereka biasanya datang sebagai pengungsi.
Trump sudah bertahun-tahun mengkritik Omar yang bermigrasi dari Somalia ke AS pada 1995. Namun, intensitas 'serangan'nya meningkat pekan lalu setelah aktivis konservatif Christopher Rufo menuduh warga Somalia menggunakan uang dari program-program Minnesota untuk membiayai Al-Shahab, kelompok militan yang terkait dengan Al Qaeda yang menguasai sebagian wilayah Somalia.
Lihat Juga : |
Omar sementara itu telah membalas kritik Trump dengan menyebut obsesi Trump terhadapnya sudah melewati batas wajar.
"Obsesinya terhadap saya benar-benar menyeramkan. Saya harap dia dapat bantuan yang sangat dibutuhkannya," tulis Omar di media sosial pada Selasa.
(blq/bac)