Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menjawab pernyataan Presiden Vladimir Putin yang menyatakan bahwa Rusia "siap berperang" dengan Eropa.
Juru bicara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan komentar Putin adalah "omong kosong Kremlin". Sementara Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menegaskan aliansi itu bersedia melakukan apa pun "untuk melindungi satu miliar penduduk kami dan mengamankan wilayah kami".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adu mulut" ini terjadi seiring memudarnya harapan akan tercapainya kesepakatan damai Rusia dan Ukraina, yang ditengahi oleh Amerika Serikat.
Dilansir Independent, Rutte menyebut Trump adalah "satu-satunya orang di seluruh dunia" yang mampu memecahkan kebuntuan atas perang di Ukraina.
"NATO adalah aliansi pertahanan. Tapi jangan salah, kami siap dan bersedia melakukan apa pun untuk melindungi penduduk kami. Putin yakin dia bisa bertahan lebih lama dari kami, tapi kami tidak akan ke mana-mana," kata Rutte.
Pada Rabu (3/12) kemarin, pertemuan yang direncanakan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan delegasi AS dibatalkan, beberapa jam usai delegasi AS pulang dengan "tangan hampa" setelah dialog dengan Putin.
Dalam perundingan selama lima jam di Kremlin itu, delegasi AS yang dihadiri utusan khusus Steve Witkoff dan menantu Trump Jared Kushner, gagal mencapai kesepakatan dengan Putin.
Namun pihak Rusia membantah menolak kesepakatan itu. Mereka menyebut ketidaksetujuan itu merupakan bagian dari "proses kerja normal dan kompromi".
Ajudan Putin di bidang kebijakan luar negeri, Yuri Ushakov, mengakui bahwa Putin bereaksi negatif terhadap beberapa poin dalam proposal usulan AS. Dia hanya memastikan AS-Rusia telah membahas 'masalah teritorial', yang merujuk pada klaim Rusia atas seluruh wilayah Donbas di Ukraina.