KBRI Imbau WNI Waspada saat Kamboja & Thailand Perang Lagi

CNN Indonesia
Selasa, 09 Des 2025 12:30 WIB
KBRI di Phnom Penh dan Bangkok mengimbau WNI di Thailand dan Kamboja untuk waspada akan konflik yang tengah berlangsung di perbatasan. (Foto: Agence Kampuchea Press (AKP) / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh dan Bangkok mengimbau warga negara Indonesia (WNI) di Thailand dan Kamboja untuk waspada akan konflik yang tengah berlangsung di perbatasan.

Dalam unggahan di Instagram, KBRI Phnom Penh meminta WNI untuk tenang, tidak panik, dan tetap waspada menyusul eskalasi konflik terbaru di sepanjang perbatasan Kamboja-Thailand.

"KBRI Phnom Penh mengimbau seluruh WNI yang berada di Kamboja agar tetap tenang, tidak panik, dan tetap menjaga kewaspadaan; memperhatikan dan menaati himbauan dari otoritas setempat terkait dengan perkembangan situasi keamanan," demikian pernyataan KBRI Phnom Penh, Senin (8/12).

"(Kemudian) menghindari atau membatasi perjalanan ke wilayah-wilayah yang terdampak konflik di Provinsi Preah Vihear, Oddar Meanchey, dan Banteay Meanchey," lanjut KBRI Phnom Penh.

KBRI Phnom Penh juga meminta WNI di Kamboja untuk mencermati dan mengikuti perkembangan situasi dari sumber resmi, baik dari otoritas Kamboja, media terpercaya, maupun media resmi KBRI Phnom Penh.

KBRI turut meminta WNI melakukan lapor diri di portal Peduli WNI (www.peduliwni.kemlu.go.id) guna mempermudah komunikasi dengan perwakilan Indonesia.

"KBRI Phnom Penh akan terus memantau perkembangan situasi dan semakin mengintensifkan komunikasi dengan komunitas WNI di berbagai provinsi di Kamboja. Bagi WNI yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi KBRI Phnom Penh melalui Hotline Pelindungan WNI: +855 12 813 282 dan Hotline Konsuler: +855 61 844 661," demikian pernyataan KBRI Phnom Penh.

Senada, KBRI Bangkok juga merilis imbauan di Instagram yang meminta WNI di Thailand, khususnya yang berada di wilayah Buri Ram, Surin, Si Sa Ket, dan Ubon Ratchathani, untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah situasi yang sedang terjadi.

"Hindari perjalanan ke area perbatasan yang saat ini dinyatakan terdampak atau rawan dan pantau informasi dari pemerintah Thailand serta kanal resmi KBRI Bangkok," demikian pernyataan KBRI Bangkok.

KBRI Bangkok juga meminta WNI tetap tenang dan mengikuti arahan resmi dari otoritas Thailand, termasuk petugas di pos pemeriksaan atau area evakuasi.

WNI juga diminta untuk tidak menyebarkan informasi, foto, atau video yang belum terverifikasi.

"KBRI Bangkok akan terus memonitor situasi bersama otoritas terkait dan siap memberikan bantuan bila diperlukan. Bagi WNI yang memerlukan bantuan dapat menghubungi Hotline KBRI Bangkok: +66 929 031 103," demikian pernyataan KBRI Bangkok.

Thailand dan Kamboja kembali perang setelah seorang tentara Bangkok tewas dan empat prajurit luka-luka dalam baku tembak di perbatasan pada Senin (8/12) fajar.

Thailand mengeklaim Kamboja yang melepaskan tembakan lebih dulu. Namun, Kamboja membantah dan menuduh Thailand yang melancarkan serangan pertama kali.

Kedua belah pihak sendiri sudah ribut sejak beberapa hari lalu.

Menyusul tewasnya prajurit, Thailand pada Senin mengerahkan jet tempur F-16 untuk menyerang infrastruktur militer Kamboja di perbatasan. Kamboja sementara itu dilaporkan meluncurkan roket BM-21 ke daerah permukiman Thailand di Buri Ram.

Sebanyak 438.000 warga sipil di lima provinsi perbatasan saat ini telah dievakuasi pemerintah Thailand. Sementara itu, ratusan ribu warga sipil di pihak Kamboja juga telah dipindahkan ke lokasi aman.

Menurut militer Thailand, 18 tentara sejauh ini terluka. Sedangkan menurut Kamboja, sembilan warga sipil mereka terluka karena konflik.

Thailand dan Kamboja saat ini sedang dalam gencatan senjata. Namun, kedua negara saling menuding melanggar kesepakatan yang dimediasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Perang Thailand-Kamboja pertama meletus pada Juli lalu selama lima hari. Bangkok-Phnom Penh kemudian menandatangani perjanjian damai di Kuala Lumpur pada Oktober usai didesak Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim selaku ketua ASEAN tahun ini.

Setidaknya 48 orang tewas dan sekitar 300.000 orang mengungsi imbas perang Thailand-Kamboja pada Juli.

(blq/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK