Perang Kamboja dan Thailand di perbatasan kedua negara telah menewaskan sedikitnya tujuh warga sipil dan tiga prajurit.
Militer Thailand dalam pernyataan pada Selasa (9/12) melaporkan tiga tentaranya tewas dalam bentrokan di perbatasan sejak Minggu (7/12).
"Jumlah prajurit yang tewas adalah tiga orang, dengan satu orang tewas pada 8 Desember dan dua orang tewas pada 9 Desember," demikian pernyataan militer Thailand, seperti dikutip AFP, Selasa (9/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan, satu tentara tewas pada Selasa akibat tembakan tidak langsung di Provinsi Surin. Sementara itu, satu tentara lain tewas karena granat di area kuil Preah Vihear yang merupakan situs warisan dunia UNESCO.
Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Kamboja melaporkan tujuh warga sipil di Kamboja meninggal dunia akibat serangan pihak Thailand.
Peluru yang ditembakkan militer Thailand ke Provinsi Banteay Meanchey pada dini hari tadi menewaskan dua orang yang sedang berada di National Road 56.
Juru bicara Kemhan Kamboja Maly Socheata juga mengatakan 20 warga terluka dalam serangan pada Selasa pagi.
Kemhan Kamboja menyatakan pasukan Thailand melanjutkan serangan sekitar pukul 05.00 pagi di sejumlah wilayah, termasuk kuil Preah Vihear.
Thailand dan Kamboja kembali perang setelah seorang tentara Bangkok tewas dan empat prajurit luka-luka dalam baku tembak di perbatasan pada Senin (8/12) fajar.
Thailand mengeklaim Kamboja yang melepaskan tembakan lebih dulu. Namun, Kamboja membantah dan menuduh Thailand yang melancarkan serangan pertama kali.
Kedua belah pihak sendiri sudah ribut sejak beberapa hari lalu.
Pada Senin, Thailand pun mengerahkan jet tempur F-16 untuk menyerang infrastruktur militer Kamboja di perbatasan. Kamboja sementara itu dilaporkan meluncurkan roket BM-21 ke daerah permukiman Thailand di Buri Ram.
Thailand dan Kamboja saat ini sedang dalam gencatan senjata. Namun, kedua negara saling menuding melanggar kesepakatan yang dimediasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Perang Thailand-Kamboja pertama meletus pada Juli lalu selama lima hari. Bangkok-Phnom Penh kemudian menandatangani perjanjian damai di Kuala Lumpur pada Oktober usai didesak Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim selaku ketua ASEAN tahun ini.
Setidaknya 48 orang tewas dan sekitar 300.000 orang mengungsi imbas perang Thailand-Kamboja pada Juli.