Kamboja menjadi sorotan dunia usai kembali berperang dengan Thailand sejak akhir pekan lalu.
Imbas gejolak ini, ratusan ribu orang di kedua perbatasan negara mengungsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Thailand bahkan melaporkan sembilan tentara mereka dan tiga warga sipil tewas imbas serangan Kamboja.
Mereka juga mengeklaim Kamboja terus menyerang menggunakan roket peluncur hingga drone kamikaze. Sementara itu, Thailand membalas dengan mengerahkan jet tempur.
Sejauh ini tak ada laporan Kamboja menggunakan jet tempur saat berperang dengan Thailand.
Apakah pemerintahan Kamboja yang berbasis di Phnom Penh punya jet tempur?
Angkatan Udara Kamboja tak punya jet tempur atau pesawat pengebom. Hingga 2025, mereka cuma punya pesawat angkut dan helikopter ulitilas, termasuk Mi-17 dan Z-9.
Pesawat tercanggih menurut mereka yang dimiliki Kamboja adalah Airbus A320, pesawat angkut yang dipakai pemerintah untuk kunjungan luar negeri. Ini setara Air Force One versi negara Asia Tenggara tersebut, demikian dikutip National Interest.
Untuk kebutuhan transportasi yang lebih ringan, Kamboja mengoperasikan dua pesawat buatan China Xian MA60 yang berguna mengangkut pasukan, logistik, dan mengirim bantuan.
Angkatan Udara Kamboja juga punya pesawat turboprop buatan China, Harbin Y-12, yang bisa menjangkau area-area sulit.
Tanpa pesawat tempur, Kamboja tak mampu melakukan serangan udara-ke udara atau udara ke darat untuk melawan Thailand, demikian dikutip WION.
Kamboja selama ini bergantung ke persenjataan darat. Negara ini, punya sekitar 200 tank tempur dan 480 unit artileri termasuk 460 peluncur roket. Kekuatan ini hanya ampuh untuk peperangan darat.
Namun, tanpa perlindungan udara sistem-sistem tersebut tetap rentan terhadap serangan udara Thailand dan tak punya mobilitas pertahanan udara.
Mengingat tak ada pesawat tempur, Kamboja bakal sulit mengalahkan Thailand yang memiliki jet tempur dan pesawat pengebom.
(isa/bac)