Thailand Klaim Bunuh 221 Tentara Kamboja Sejak Perang Jilid 2 Pecah

Militer Thailand mengeklaim 221 tentara Kamboja tewas terbunuh selama perang di perbatasan sejak Senin (8/12).

Wakil juru bicara Angkatan Darat Kerajaan Thailand Kolonel Ritcha Suksuwanont mengatakan ratusan prajurit Kamboja tewas dalam operasi Thailand di perbatasan kedua negara.

Lihat Juga : Trump Marah Tentara AS Tewas di Suriah, Bersumpah Balas Dendam!

Ritcha berujar pasukan Thailand telah menghancurkan 51 pangkalan militer, satu peluncur roket BM-21, 10 tank, sembilan kendaraan lapis baja, empat senjata anti-pesawat, tujuh meriam artileri dan mortir, lima sistem anti-drone, 68 drone, serta tiga menara seluler.

Ia menambahkan pihaknya bakal terus berupaya mencapai dua tujuan, yakni membangun kembali garis perbatasan yang telah dilanggar dan melemahkan kemampuan militer Kamboja sehingga tidak lagi efektif, demikian dikutip The Nation Thailand.

Sejak Senin, Thailand dan Kamboja kembali berperang usai Thailand mengeklaim satu prajuritnya tewas dalam baku tembak di perbatasan saat Senin fajar.

Thailand mengerahkan jet tempur untuk menyerang instalasi militer Kamboja, yang dibalas Kamboja dengan menembakkan roket BM-21, termasuk ke permukiman sipil.

Lihat Juga : Kemlu Pulangkan Lagi 54 WNI dari Situs Online Scam Myanmar

Sejauh ini, korban tewas di pihak militer Thailand per Sabtu (13/12) mencapai 25 orang. Sementara itu, sebanyak 270 personel luka-luka.

Thailand dan Kamboja saat ini sedang dalam gencatan senjata. Namun, kedua negara sejak lama menuding masing-masing melanggar kesepakatan yang dimediasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump tersebut.

Trump telah mendesak kedua negara untuk kembali ke kesepakatan gencatan senjata. Namun, Thailand menegaskan bakal terus menyerang Kamboja hingga tak ada lagi ancaman yang ditimbulkan terhadap Negeri Gajah Putih.