4 Hari Penembakan Universitas Brown, Polisi AS Masih Buru Pelaku

CNN Indonesia
Rabu, 17 Des 2025 14:46 WIB
Kepolisian Rhode Island AS masih belum menangkap dan belum mengetahui identitas pelaku penembakan di Universitas Brown yang menewaskan dua mahasiswa. (Foto: AFP/BING GUAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepolisian Rhode Island Amerika Serikat masih belum menangkap dan belum mengetahui identitas pelaku penembakan di Universitas Brown yang menewaskan dua mahasiswa dan melukai sembilan orang lainnya pada Sabtu (13/12).

Empat hari usai penembakan, polisi Rhode Island merilis tambahan rekaman CCTV pria yang diyakini sebagai pelaku serangan tersebut. Namun, hingga kini mereka masih belum mendekati kepastian mengenai identitas, motif, maupun keberadaan pelaku. Ini dicap sebagai perburuan terpanjang polisi AS dalam memburu pelaku penembakan.

"Kami belum tahu siapa yang sedang kami cari," kata Jaksa Agung Negara Bagian Rhode Island, Peter F. Neronha, dalam konferensi pers pada Selasa (16/12) waktu setempat.

Video CCTV terbaru yang dibagikan aparat penegak hukum menampilkan kronologi pergerakan seorang pria yang mengenakan setelan mantel gelap dan masker wajah. Ia terlihat sempat berkeliling memantau permukiman dekat kampus pada Sabtu pagi, beberapa jam sebelum melancarkan penembakannya di sore hari.

Wajahnya pria yang bertubuh berisi itu tetap tertutup dalam seluruh video CCTV yang didapat sehingga sulit diidentifikasi.

"Perhatikan gerakan tubuhnya, cara ia mengayunkan lengan, postur tubuh, serta bagaimana ia membawa beban tubuhnya. Menurut saya, pola-pola gerakan ini penting dan dapat membantu mengidentifikasi individu tersebut."

Rekaman menunjukkan terduga pelaku berjalan di lingkungan dekat kampus sejak pukul 10.30 pagi pada hari penembakan, yang terjadi sekitar pukul 16.00 pada Sabtu di sebuah gedung teknik di dalam kampus. Dua mahasiswa tewas dan sembilan lainnya luka-luka," ujar Kepala Kepolisian Providence, Kolonel Oscar Perez seperti dikutip New York Times.

"Kami percaya dia sebenarnya sedang mengamati area ini, sesuatu yang biasa dilakukan pelaku kejahatan," kata Perez. Ia meminta warga meninjau kembali rekaman setidaknya selama sepekan sebelumnya, dengan harapan pelaku sempat berada di lingkungan tersebut sebelum penembakan dan mungkin sempat memperlihatkan wajahnya.

Biro Investigasi Federal (FBI) juga membagikan kompilasi rekaman video serupa, sebagian besar berasal dari kamera keamanan rumah di sekitar kampus. Gambar-gambar itu memperlihatkan seorang pria berjalan, mondar-mandir, dan terkadang berlari di jalan-jalan permukiman, baik sebelum maupun sesaat setelah penembakan. Dalam beberapa rekaman, pria itu terlihat membawa sebuah tas selempang, sementara di rekaman lain tidak.

Meski belum memiliki petunjuk konkret, para pejabat tetap menyatakan keyakinan bahwa mereka pada akhirnya akan menangkap pelaku. Mereka juga berupaya meyakinkan masyarakat Providence yang diliputi kecemasan, serta siapa pun yang masih berada di kampus Brown yang kini hampir kosong.

Pihak kampus bahkan sampai membatalkan masa ujian akhir imbas insiden ini, dan sebagian besar mahasiswa telah meninggalkan kampus untuk liburan musim dingin.

"Begitu kami mengidentifikasi siapa orang ini, saya yakin kami akan dapat menemukannya," kata Neronha.

"Sangat sulit untuk bersembunyi di negara ini."

Di hari H penembakan, pelaku masuk ke gedung Barus and Holley kampus. Pelaku menyerang sebuah ruang kelas di bagian gedung tersebut yang sudah terbilang tua di mana jumlah kamera lebih sedikit. Tidak satu pun merekam serangan atau sosok terduga pelaku.

"Gedung ini berada di tepi kampus Brown. Lokasi penembakan berada di ujung gedung tersebut. Tidak ada rekaman yang menggambarkan individu ini, yang berguna untuk mengidentifikasinya, yang belum kami rilis kepada publik," ujar Neronha.

Aparat penegak hukum juga menyatakan tidak ada indikasi bahwa pihak lain terlibat dalam serangan tersebut.

Polisi sempat menahan seorang pria yang sempat diduga menjadi tersangka pada Minggu (14/12), namun kemudian dibebaskan. Aparat menyatakan pria tersebut tidak terkait dengan kejahatan itu.

Sementara itu, dua korban tewas penembakan yakni MukhammadAziz Umurzokov berusia 18 tahun dan berasal dari Virginia. Keluarganya berimigrasi ke Amerika Serikat dari Uzbekistan pada 2011.

Sementara itu, Ella Cook, mahasiswi tingkat dua berusia 19 tahun asal Alabama, dikenal sebagai pianis berbakat dan menjabat wakil ketua Klub Partai Republik universitas.

Menanggapi pertanyaan wartawan, Kepala Kepolisian Perez mengatakan para penyelidik sejauh ini tidak memiliki bukti bahwa Cook menjadi target pelaku, meski muncul spekulasi di sejumlah kalangan sayap kanan.

Brown University belum merilis identitas sembilan mahasiswa lainnya yang terluka. Namun, menurut departemen kesehatan universitas, dua di antaranya telah dipulangkan dari rumah sakit, sementara sebagian besar lainnya berada dalam kondisi kritis tetapi stabil.

(rds/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK